Viral Foto Pantai Kuta Diserbu Sampah: Selama Musim Hujan, Sampah-sampah Ini Terus Berdatangan
Foto yang memperlihatkan penampakan Pantai Kuta, Kota Denpasar, Bali diserbu sampah viral di media sosial.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Wayan kemudian mengirimkan kepada Tribunnews foto-foto sampah di Pantai Kuta di tahun 2016, 2018, dan 2019.
Baca juga: Viral Polisi Pukul Pengendara Motor di Subang, Kasat Lantas Berjanji akan Evaluasi Proses Penertiban
Baca juga: Viral Polisi Pukul Pengendara Motor di Subang, Kasat Lantas Berjanji akan Evaluasi Proses Penertiban
Baca juga: Viral, Aksi Massa Emak-emak di Medan, Hancurkan Arena Pejudian yang Resahkan Warga
Bahkan di tahun 2018, Susi Pudjiastuti yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ikut membersihkan sampah yang ada.
"Selama musim penghujan, sampah-sampah ini terus berdatangan."
"Saat air laut pasang, dia akan terempas ke pantai dan saat air surut baru bisa dibersihkan. Begitu saja terus, seolah-olah tidak ada habisnya," ungkap Wayan kembali menegaskan penyebab menumpuknya sampah.
Pria asli Banjar Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung ini, membeberkan alasannya saat membagikan foto-foto itu supaya masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan, terutama karena dampak negatif sampah terhadap dunia pariwisata.
Oleh karenanya, Wayan menilai permasalahan di atas bukan tanggung jawab satu orang saja.
Baca juga: Viral Video Pemuda Sebut Tim Satgas Covid-19 Bodoh, Berujung Menangis Menyesal: Minta Maaf
Baca juga: VIRAL Video Siswa SMA Praktik Akad Nikah di Sekolah, Rupanya Berharap Jadi Kenyataan di Masa Depan
Baca juga: Kisah Pemuda Gali Kuburan Pakai Tangan di Tegal yang Viral
"Kita semua harus bertanggung jawab, baik itu yang ada di pesisir pantai ataupun yang di mainland (di pegunungan), karena bisa saja awalnya sampah-sampah ini berada di pedalaman, kemudian saat musim hujan dia hanyut ke selokan, parit, kemudian ke sungai, lalu ke laut," urainya.
Terlebih secara geografis, pesisir Pantai Kuta terletak di cekungan atau pinggang Pulau Bali.
Saat angin berembus dari barat, sampah-sampah tersebut yang kemungkinan selama ini terapung di lautan menjadi terdampar di sepanjang pantai.
Terakhir, Wayan berharap untuk perusahaan besar dapat mengurangi penggunaan kemasan plastik.
"Apabila memungkinkan untuk menggunakan bahan-bahan yang bisa di daur ulang," tutup dia.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)