Kecewa dengan Operasi Penuntasan Teroris Ali Kalora, Warga Poso Kirim Surat Terbuka ke Jokowi
DPRD Poso didatangi puluhan warga Poso, Sulawesi Tengah yang tergabung dalam Perwakilan Masyarakat Kampai Tampo Lore.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - DPRD Poso didatangi puluhan warga Poso, Sulawesi Tengah, yang tergabung dalam Perwakilan Masyarakat Kampai Tampo Lore.
Kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penyampaian aspirasi surat terbuka tersebut didasari rasa kecewa dan ketidak percayaan masyarakat terhadap Polri.
Karena hingga kini jaringan teroris Ali Kalora masih terus meneror dan membantai warga sipil.
Meskipun Polri sudah melaksanakan operasi penuntasan jaringan teroris Ali Kalora ini.
Baca juga: Jangan Biarkan Poso Jadi Lokasi Kekejaman Aksi Teroris MIT
Gunakan Pakaian Hitam dan Ikat Kepala Pita Merah Putih
Bertempat ruang rapat DPRD Poso pada Senin (17/5/2021), puluhan orang Perwakilan Warga Kecamatan Lore bersaudara menyampaikan aspirasinya.
Mereka kompak menggunakan pakaian hitam dengan ikat kepala pita merah putih sebagai tanda berkabung.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua DPRD Poso, Sesi Kd Mapeda bersama sejumlah anggota DPRD lainnya.
Ketua dan Anggota DPRD pun ikut menggunakan ikat kepala pita merah putih.
Ikat kepala merah putih digunakan sebagai simbol belasungkawa atas tewasnya empat orang warga Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur pada selasa 11 mei pekan lalu.
Baca juga: 4 Warga Dibunuh Teroris di Poso, Polisi Minta Warga Jangan Pergi ke Kebun
Dihadapan para anggota DPRD Poso, Ketua Perwakilan Warga Kecamatan Lore , Sahir Sampeali membacakan surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
Sahir mengatakan selama 22 tahun lamanya masyarakat Poso melalui masa suram.
Mereka merasa kehilangan rasa aman karena tidak maksimalnya perlindungan negara terhadap masyarakat Poso.
"Selama kurun waktu 22 tahun seluruh masyarakat Kabupaten Poso melalui masa suram. Karena hilangnya rasa aman dan tidak maksimalnya perlindungan negara.
"Terhadap masyarakat dan wilayah Kabupaten Poso, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Sahir dikutip dari video tayangan di kanal YouTube Kompas TV (19/5/2021).
Baca juga: Kronologi 4 Warga Tewas Diduga Dibantai Kelompok Teroris Ali Kalora di Poso Sulawesi Tengah
Isi Surat Terbuka
Dalam surat terbuka yang dibacakan Sahir, warga Poso meminta agar Presiden Jokowi segera turun tangan dan hadir ke Poso.
Agar penuntasan sisa kelompok DPO teroris pimpinan Ali Kalora bisa segera berakhir.
Berikut beberapa poin tuntutan surat terbuka warga Poso kepada Presiden Jokowi:
1. Meminta presiden untuk hadir di tanah Poso sebagai konsekwensi perlindungan warga Poso.
Baca juga: Empat Warga Toraja Tewas Dibantai OTK di Poso, Pelaku juga Bakar Sepeda Motor yang Ada di TKP
2. Meminta presiden sebagai panglima tertinggi untuk segera menuntaskan masalah keamanan
3. Meminta presiden untuk memberikan jaminan sosial dan santunan duka kepada para keluarga korban tragedi kemanusiaan oleh teroris di Poso.
Selanjutnya pertemuan tersebut diakhiri dengan penyerahan dokumentasi lampiran surat terbuka.
Dari perwakilan warga Lore ke DPRD Poso, yang diterima langsung oleh ketua DPRD Poso disaksikan para anggota DPRD lainnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)