Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Kapal, Pesawat Hingga Helikopter Dikerahkan Cari Korban Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar

Penyisiran di pesisir pantai dilakukan karena dari hasil prediksi dari hanyutan korban ada di luar memungkinkan ada korban yang terdampar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Puluhan Kapal, Pesawat Hingga Helikopter Dikerahkan Cari Korban Kapal Tenggelam di Perairan Kalbar
Tribun Pontianak/Destriadi Yunas Jumasani
Petugas mengevakuasi jenazah korban kapal tenggelam yang kembali ditemukan di perairan sekitar Muara Jungkat, di Posko SAR Gabungan, Jalan Rahadi Usman, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 17 Juli 2021. Dari pagi hingga Sabtu siang WIB petugas mengevakuasi dua korban kapal nelayan tenggelam dalam keadaan meninggal dunia. 

Dijelaskannya, jika KM CSSK berangkat untuk mencari ikan pada 11 Juli 2021 pukul 10.00 WIB. Kapal dan awaknya pun terakhir terlihat pada posisi 24 NM arah barat laut dan Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang, namun sampai saat sekarang korban tidak bisa dihubungi dan belum kembali ke rumah.

Subdit Dokpol Biddokes Polda Kalbar Ipda Lijana Tajudin meminta, keluarga korban dari kecelakaan kapal di perairan Kalbar untuk melapor.

Hal itu guna memudahkan petugas untuk mengidentifikasi jenazah yang telah ditemukan tim SAR dalam operasi pencarian awak belasan kapal yang tenggelam karena tersapu ombak tinggi dan cuaca kurang baik.

Hal ini menyusul masih ada empat dari 15 jenazah yang belum terindentifikasi oleh pihak Kepolisian karena kurangnya data dari keluarga.

Dia mengatakan, keluarga bisa melapor di Posko Antemortem yang juga dipusatkan di Posko SAR Gabungan di lantai dasar Kantor KSOP Jalan Rahadi Usman Kota Pontianak.

Ia menjelaskan, pihak keluarga dari korban yang hilang dapat melakukan pencarian di posko Posko Antemortem. Selain itu, Posko Postmortem juga ada di RS Bhayangkara Pontianak.

"Yang sudah teridentifikasi ada sekitar 11 jenazah, dan ada yang sudah dibawa pihak keluarga. Ada empat jenazah lagi yang masih belum keluarga yang melapor ataupun belum terindentifikasi oleh kami," kata Ipda Lijana Tajudin.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, ia pun meminta anggota keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat datang di Posko Antemortem untuk agar kemudian diidentifikasi.

Dijelaskannya, untuk masyarakat yang ingin melaporkan anggota keluarganya hilang, apabila yang hilang orang tua, maka anaknya yang datang.

Begitu pula sebaliknya, untuk pencocokan DNA. Selain itu pula para anggota keluarga diharapkan membawa kartu keluarga, foto dan identitas lainnya korban atau anggota keluarga yang hilang.

"Kami berharap dari pihak keluarga khususnya yang ada di Kalbar dan Jawa, baik Tegal, Brebes, karena kapalnya ada dari Jawa dapat datang melapor ke posko," harapnya.

Begitu ada kecocokan pada jenazah dan sesuai dari DNA serta ciri disebutkan keluarga, Ipda Lijana Tajudin pun mengatakan jenazah akan diserahkan. "Jika ada keluarga yang datang akan kami cocokan dengan identifikasi Postmortem, setelah klop dan cocok baru kami serahkan jenazahnya dengan surat berita acara," katanya.

Korban Selamat

Di Sambas, seorang warga Dusun Pinang Merah Utara, Desa Simpang Empat, Kecamatan Tangaran menyelamatkan satu orang nelayan yang diduga merupakan korban kapal karam akibat cuaca ekstrem, beberapa hari yang lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas