3 Anak-anak Jadi Korban Saat Keributan Petani dengan TNI di Sumut, Begini Penjelasan Kepala Desa
Tiga anak-anak disebut menjadi korban saat keributan terjadi antara petani dengan TNI Angkatan Darat di area lahan persawahan di Deliserdang
Editor: Erik S
"Apapun ceritanya harus kordinasi dulu baru bertindak. Saya Kepala desa pernah memang diundang cuma saat itu mereka maunya harus mereka yang punya tanah sementara masyarakat ini menyewa sama mereka. Kapan mereka butuh bisa diambil. Minta Supaya dikosongkan masyarakat mana mau," katanya.
Baca juga: Petani di Sulawesi Selatan Dapat Undian Sepeda Motor Usai Ikut Vaksin Covid
Sementara itu, Kasi Media Online Mayor Inf Masniar saat dikonfirmasi Tribun Medan menyatakan pihaknya masih mendalami kebenaran informasi tersebut.
"Info sementara tadi ada pemasangan patok lahan puskopad memang, masyarakat yg ribut keras duluan tapi kita tunggu aja lagi nanti ya," demikian tulis Mayor Inf Masniar lewat layanan perpesanan instan WhatsApp.
Sebelumnya, keributan tersebut diunggah dan sontak viral di media sosial karena sempat disiarkan secara langsung oleh salah satu petani yang memiliki akun Facebook bernama "Samarya Uyee Samarya Parbellakk".
Informasi yang dihimpun keributan terjadi karena saat itu pihak TNI AD melakukan pemasangan plang di lokasi tersebut.
Kericuhan yang awalnya terjadi di jalan desa lama kelamaan sampai memasuki area persawahan.
Beberapa personel TNI terlihat berlumpur karena terlibat keributan dengan masyarakat di area persawahan yang baru beberapa hari ditanami.
Baca juga: Polri Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum Anggotanya Terkait Penyelundupan Imigran Gelap ke Malaysia
" Tolong....tolong kami. Tuhan Tolong kami masyarakat dipukuli," ucap pemilik akun Facebook tersebut sembari menayangkan video siaran langsung.
Konflik yang terjadi ini ternyata sudah lama terjadi dan sampai saat ini kedua belah pihak masih mengklaim masing-masing kepemilikan.
(Indra Gunawan)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BENTROK TNI dengan Petani Desa Seituan Viral di Medsos, Kepala Desa Sebut Tiga Anak Dipijak Oknum