Ganjar Pranowo Jadi Tamu Tak Diundang Pernikahan Warga Banyuasin Sumsel, Ini Kata Pengantin
Ganjar Pranowo menghadiri pernikahan Fahmi dan Netty warga Sungsang Banyuasin, Sumatera Selatan.
Editor: Erik S
"Pak Ganjar, foto pak. Pak, aku cinta salah satu rakyatmu," teriak warga yang didominasi emak-emak.
Baca juga: Berkunjung ke Lampung, Ganjar Dengar Curhat Kades dan Petani Tembakau
Ganjar Pranowo kemudian menyapa masyarakat dan kedua mempelai.
Guyonan-guyonan lucu ia lontarkan pada kedua mempelai, termasuk candaan kapan keduanya pertama bertemu.
"Ketemunya lewat HP pak, saling kirim whatsapp memutuskan menikah ya karena sudah lamo (sudah lama pacaran)," kata mempelai perempuan.
Ganjar mengatakan baru pertama kali kondangan memakai kaos. Karena saat itu, ia sedang mengunjungi KKN dan tidak menyangka ada warga yang menikah.
"Baru kali ini lho saya kondangan pakai kaos, ternyata ada perhelatan pernikahan, mudah-mudahan jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan selalu bahagia."
"Saya pesen pernikahan itu ada dua keluarga yang sekarang jadi satu, jadi harus saling menjaga. Mudah-mudahan sehat semuanya, salam buat keluarga," ucap Ganjar Pranowo sambil memberikan amplop kondangan.
Fahmi dan Netty mengatakan sangat senang dapat kejutan di hari bahagianya. Bisa didatangi Ganjar, adalah kebahagiaan tak terkira.
"Seneng banget, nggak nyangka. Rasanya bereksan, senang sekali. Alhamdulillah, pak gubernur Jawa Tengah, pak Ganjar mau mampir ke acara pernikahan kami," kata Fahmi dan Netty.
Baca juga: Ketika Ganjar Merasa Seperti Bertemu Keluarga Sendiri di Pesawaran Lampung
Sementara itu, dalam kunjungannya ke desa Sungsang, Ganjar yang didampingi Bupati Banyuasin, Askolani meminta mahasiswa KKN terpadu dari UGM Jogjakarta dan UIN Raden Fattah Palembang berkolaborasi untuk membantu menyelesaikan persoalan rakyat. Mahasiswa diminta memetakan, mendata dan mencarikan solusi dari kesulitan yang dialami.
"KKN jangan banyak rapat, harus langsung terjun ke masyarakat. Petakan persoalan yang ada sekaligus bantu menemukan solusi. Tadi ada persoalan sampah, air, pendidikan, lingkungan dan lainnya," kata Ganjar.
Ia juga meminta mahasiswa tidak bekerja sendiri. Mereka bisa bekerjasama dengan perusahaan dan filantropi untuk menyelesaikan persoalan masyarakat.
"Setiap program yang dilakukan juga harus melibatkan masyarakat. Agar saat pulang nanti, ada transformasi ilmu bisa dilakukan dan saya berharap program KKN ini tidak hanya selesai sekali, namun bisa berlanjut sampai benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Disambut Histeris Emak-emak, Ketika Ganjar Pranowo Jadi Tamu Tak Diundang Pernikahan Warga Sungsang