Seorang PSK Muda di Jawa Tengah Tewas di Tangan Pelanggannya: Pelaku Kesal Dibentak Korban
Sulastri alias Lusi (19), seorang pekerja seks komersial (PSK) Tegal, Jawa Tengah tewas di tangan pelanggannya.
Editor: Erik S
Begitu juga dengan pelaku yang pada saat itu posisi berdiri di sebelah kasur dan tanpa mengenakan busana.
"Karena penjaga mengira memang belum selesai akhirnya pintu kamar ditutup lagi."
"Tapi setengah jam kemudian atau sekitar pukul 01.15 WIB, penjaga rumah merasa curiga lagi karena tak kunjung keluar dan akhirnya kembali mendobrak pintu."
"Pelaku yang berada di dalam langsung lari keluar rumah menuju ke arah pantai," ungkap Wakapolres Tegal Kompol Didi, saat gelar perkara di halaman Mapolres setempat, Rabu (26/1/2022).
Penjaga rumah yang diketahui bernama Waluyo ini, setelah mendobrak pintu kamar langsung berusaha menyalakan lampu yang saat itu kondisinya mati.
Korban ditemukan dalam keadaan terbaring lemas tak berdaya, bagian wajah dan leher terdapat luka lebam.
Korban sempat dibawa ke RSUD Suradadi menggunakan sepeda motor, tapi setibanya di rumah sakit Lusi sudah dinyatakan meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, saksi mata yaitu Waluyo dan salah satu teman korban langsung melaporkan kejadian ke Polsek Suradadi untuk ditindak.
Baca juga: 8 Fakta Pembunuhan PSK di Tegal, Motif hingga Ancaman Hukuman Buat Pelaku
"Setelah mendapat laporan, tim Satreskrim Polres Tegal langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi."
"Singkatnya Satreskrim berhasil berkoordinasi dengan pihak keluarga pelaku dan setelah mendapat informasi bahwa pelaku di rumah."
"Tim langsung bergegas mengamankan pelaku sekitar pukul 02.30 WIB (Selasa dini hari) beserta barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut," terangnya.
Sementara sesuai hasil autopsi, Wakapolres menyebut korban mengalami luka akibat kekerasan terutama di bagian wajah, leher, dan luka lecet di leher serta dada.
Adapun barang bukti yang ditemukan yaitu satu buah handphone milik korban, dan satu buah sarung bantal yang terdapat bercak darah.
"Sesuai pengakuan pelaku, motifnya emosi karena korban meminta untuk segera menyudahi hubungan intim, padahal saat itu pelaku belum merasa puas."