Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi dan Penjelasan Dokter, Bayi Usia Seminggu Meninggal karena Ambulans Mogok Kehabisan BBM

Seorang bayi meninggal dunia lantaran diduga terlambat mendapatkan penanganan medis terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kronologi dan Penjelasan Dokter, Bayi Usia Seminggu Meninggal karena Ambulans Mogok Kehabisan BBM
TribunnewsSultra.com
Seorang bayi baru lahir meninggal dunia di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) setelah ambulans yang membawa ke rumah sakit kehabisan BBM. 

Asfiksia adalah kondisi ketika kadar oksigen di dalam tubuh berkurang, atau kekurangan oksigen.

"Makanya pas lahir itu di rujuk ke rumah sakit," tuturnya.

Bahkan, Sukirman mengatakan bahwa bayi tersebut masih sempat menerima penangan di rumah sakit.

Namun tidak lama setelah itu, sang bayi meninggal meninggal dunia.

"Masih hidup saat tiba, masih sempat ditangani, hanya beberapa saat saja, saya kurang tahu waktu pastinya berapa lama, yang jelas tidak lama setelah itu," ujarnya.

Sukirman juga menyampaikan, alasan bayi dipulangkan ke Pusksmas Poasia setelah menerima penanganan di RSUD karena ibunya masih berada di sana.

Baca juga: Ambulans Kehabisan BBM, Bayi di Kendari Meninggal Sesaat Setelah Tiba di RS, Dokter Ungkap Sebabnya

Karena pihak RSUD Kota Kendari tak mengantar jenazah bayi menggunakan ambulans ke Puskesmas Poasia, sehingga pihak keluarga menggunakan kendaraan pribadi.

Berita Rekomendasi

dr Sukirman mengakui, hal itu bukan karena pihak rumah sakit tidak mau mengantar, namun kondisi bayi dinilai tidak memungkinkan apabila diantar menggunakan mobil ambulans.

"Tidak ada penolakan, mungkin maksudnya lagi digunakan untuk mengantar jenazah juga. Kita tahu ambulans itu kalau lagi bersamaan mau mengantar jenazah, tidak bisa bersamaan, jadi harus bersabar, harus antri."

"Kalau keluarganya sudah tidak sabar, bisa saja pakai kendaraan pribadi, kan bayi, digendong saja tidak masalah. Kecuali orang dewasa tidak mungkin pakai mobil pribadi kan," tandasnya.

Respons pihak DPRD Kota Kendari

Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, Rajab Jinik mengaku, akan turun tangan terkait masalah ini.

"Saya pikir itu bagian dari kelalaian, dan DPRD secara tegas akan memanggil pihak Puskesmas Poasia," ujar.

Politisi Partai Golkar itu menyayangkan pelayanan buruk yang ditunjukkan petugas Puskesmas Poasia.

Baca juga: Geram Terseret Kasus Indra Kenz, Rudy Salim: Dia Belum Pernah Ketemu Konglomerat Beneran Kayanya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sultra
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas