Kronologi Murid SD di Binjai Tewas Dianiaya Teman dan Meninggal di Pelukan Orangtua
Santi menceritakan gelagat aneh Ikhsan terlihat sepulang dia dari sekolah karen anaknya tampak murung dan diam
Editor: Eko Sutriyanto
Di jelang akhir hidup, Ikhsan sempat menangis dan menatap ayat suci Al-Quran yang terbingkai di dinding rumah.
"Kami peluk dan sambil bertanya kenapa kau Ikshan, kenapa gak mau bicara, sakit apa ? Setelah kami peluk dia meninggal," ungkapnya.
Luka Lebam di Tubuh Ikhsan
Penyebab kematian Ikhsan akhirnya terkuak. Pada saat proses memandikan jenazah, keluarga melihat banyak luka memar.
"Begitu dimandikan punggungnya ada memar, dada memar merah kebiruan. Kuping juga terlihat biru," ungkapnya.
Baca juga: Dua Pelaku Penganiayaan Guru di Kupang Ditahan, Terancam Hukuman Maksimal 5 Tahun
Santi dan keluarga belum menaruh curiga bahwa Ikhsan mengalami kekerasan fisik.
Namun, tak berapa lama, setelah dikebumikan, kawan sekelas Ikshan datang membeli dagangan Santi.
Di saat itu, kawan sekelas korban bercerita kepada Santi, bahwa Ikshan sempat dipukuli oleh enam murid laki-laki sekelasnya.
"Kawannya bilang, mau bicara tapi takut sama yang pukuli anak saya. Tapi saya tanya terus. Dan ternyata, anak saya dipukuli oleh enam orang kawannya di sekolah," jelas Santi.
Kata kawan sekelasnya, pada takut dengan murid-murid yang memukul Ikhsan. Sebab, murid-murid yang diduga memukul Ikhsan suka menganiaya murid lainnya.
Mendengar pernyataan dari teman sekolah Ikhsan, Santi dan Adi langsung mendatangi sekolah.
Di sana mereka bertemu dengan Kepala Sekolah SD 023971. Namun, kepala sekolah tidak mengetahui adanya penganiayaan di sekolah.
Namun, ia yakin anaknya meninggal karena dianiaya teman sekolahnya. Ia merasa Ikhsan dipukul hingga muntah-muntah.
Diancam Kepala Sekolah