Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda dan Penjual Es Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Berikut Cerita Pilu Orangtua Keduanya

Pemuda di Cirebon dan penjual es di Madiun dituduh sebagai Hacker Bjorka. Orangtua keduanya mengaku kaget dan sedih sang anak dituduh peretas.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Pemuda dan Penjual Es Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Berikut Cerita Pilu Orangtua Keduanya
Kolase Tribunnews: Tribun Cirebon/Ahmad Imam Baehaqi, Twitter/bjorkanism/TribunJatim.com Sofyan Arif Candra
Kiri: Muhammad Said Fikriansyah (17), tengah: foto profil Bjorka, kanan: Prihatin memegang foto anaknya berinisial MAH yang ditangkap karena dituduh sebagai Hacker Bjorka. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Hacker Bjorka tengah ramai menjadi perbincangan publik, setelah mengklaim mampu membobol data rahasia negara dan banyak pejabat penting.

Baru-baru ini, dua pemuda asal Cirebon, Jawa Barat dan Madiun, Jawa Timur turut terseret.

Keduanya dituding sebagai Hacker Bjorka.

Adapun identitasnya yakni Muhamad Said Fikriansyah (17), warga Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Pemuda kedua berinisial MAH (21), warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Jika Said hanya dituding sebagai Hacker Bjorka, MAH justru telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Tak Terima Dituduh sebagai Bjorka, M Said Berencana Lapor ke Polisi: Sangat Terganggu

Kejadian yang menimpa dua pemuda di daerah berbeda itu membuat orangtua mereka kaget dan sedih.

BERITA REKOMENDASI

Berikut cerita orangtua dari dua pemuda yang dituding sebagai Hacker Bjorka, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com.

Orangtua Said Kaget dan Stres

Tuduhan yang menyebut Muhamad Said Fikriansyah sebagai Hacker Bjorka sempat membuat orangtuanya, Nana Supriatna (42) kaget.

Nana bahkan sempat stres saat mengetahui anak semata wayangnya dituduh sebagai Hacker Bjorka.

Dikatakannya, sehari-hari putranya itu disibukkan dengan aktivitas mengedit video dan foto.

Peralatan yang digunakannya pun sederhana, yakni hanya menggunakan telepon seluler.

"Dari mana jadi hacker, komputernya rusak dan HP-nya juga seadanya saja," kata Nana, Kamis (15/9/2022), dikutip dari TribunCirebon.com.

Sebagai orangtua, Nana khawatir kejadian tersebut bisa menganggu kondisi psikis anaknya yang biasa disapa Arif tersebut.

Ia pun berharap agar masalah yang menimpa anaknya segera selesai.

Remaja asal Cirebon bernama Muhammad Said Fikriansyah (kiri), dan foto profil Bjorka (kanan).
Remaja asal Cirebon bernama Muhammad Said Fikriansyah (kiri), dan foto profil Bjorka (kanan). (Tribun Cirebon/Ahmad Imam Baehaqi, Twitter/bjorkanism)

Baca juga: FAKTA Muhammad Said Fikriansyah Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Sempat Ketakutan hingga Respons Polri

Sehingga, sang putra bisa fokus belajar menempuh paket C yang dijalaninya sejak beberapa bulan lalu.

"Kami sebagai orangtua hanya bisa berdoa permasalahan ini segera selesai, kasihan Arif kalau terlalu lama, nanti terganggu belajarnya," jelasnya.

Selain itu, Nana menyerahkan sepenuhnya kepada Arif mengenai rencana melaporkan tuduhan itu ke polisi.

"Terserah Arif saja, kapan mau laporan ke polisi dan saya sebagai ayahnya siap mendampingi."

"Saat ini, anaknya ingin menenangkan diri dulu," ungkapnya.

Kesedihan Orangtua MAH

Kesedihan dialami Prihatin, orangtua MAH, pemuda asal Madiun yang diamankan polisi karena diduga sebagai Hacker Bjorka.

Ia mengaku kaget saat anak kedua dari tiga bersaudara itu dijemput polisi berjumlah empat orang, dikutip dari TribunJatim.com.

Prihatin mengaku tak percaya bahwa anaknya seorang hacker.

MAH, kata Prihatin, hanya menamatkan pendidikan hingga Madrasah Aliyah.

Prihatin (48), ibu MAH, pemuda asal Madiun, Jawa Timur, yang diduga hacker Bjorka (kiri).
Prihatin (48), ibu MAH, pemuda asal Madiun, Jawa Timur, yang diduga hacker Bjorka (kiri). (TRIBUNJATIM.com Sofyan Arif Candra/KOMPAS.com Galuh Putri Riyanto)

Baca juga: SOSOK MAH Diduga Hacker Bjorka, Pemuda Asal Madiun yang Kesehariannya Jualan Es di Pasar

Dia tidak sempat melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya.

Sang ayah, Jumanto (54) sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh tani.

Untuk membantu ekonomi keluarga, MAH berjualan es di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan.

Bahkan, MAH juga tidak punya perangkat komputer.

Prihatin hanya tahu anaknya punya sebuah ponsel.

"Di rumah juga tidak punya komputer, kita orang tidak punya untuk makan sehari-hari saja repot," terangnya, Kamis.

Prihatin mengaku tak mengetahui alasan polisi membawa anaknya.

Baca juga: Ibunda Tak Percaya MAH Sosok Hacker Bjorka, Mengaku Cuma Lulusan SMA & Tak Punya Jaringan Internet

Saat penangkapan, MAH hanya bilang akan dibawa ke Polsek Dagangan oleh petugas.

"Saat dibawa (petugas), tidak bilang apa-apa, cuma ambil sajadah dan sarung," jelasnya.

Prihatin berharap, anaknya segera terbebas dari tuduhan itu dan bisa pulang kembali berkumpul dengan keluarga.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Ahmad Imam Baehaqi, TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas