Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketaatan pada Pikukuh Adat Membangun Dasar Sikap Toleransi Masyarakat Badui

Masyarakat adat Badui sangat taat pada aturan atau ketetapan (pikukuh) adat yang diwariskan turun-temurun secara lisan. Ini membangun sikap toleransi.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ketaatan pada Pikukuh Adat Membangun Dasar Sikap Toleransi Masyarakat Badui
istimewa/Dinas Pariwisata Banten
Masyarakat adat Badui sangat taat pada aturan atau ketetapan (pikukuh) adat yang diwariskan turun-temurun secara lisan. Ini membangun sikap toleransi. 

Pikukuh adat masyarakat Badui diyakini sebagai konsep nilai yang harus dipatuhi dan ditaati turun-temurun.

Artinya bahwa pikukuh merupakan bentuk aturan yang harus dipedomani dan tidak boleh diubah dalam situasi dan kondisi apa pun.

Maka menyoal tentang ketaatan atau kepatuhan dalam hal ini bisa dipastikan didasari dengan sikap kesadaran, sebab ketaatan dan kesadaran merupakan gambaran dari sebab akibat.

Relasi keagamaan masyarakat Badui dengan muslim Banten sudah terbentuk rasa saling pengertian dan bela rasa sejak lama dengan tetap masing-masing mempertahankan perbedaan mendasar.

Terdapat perbedaan yang mendasar dalam konteks kewilayahan dan juga hukum-hukum atau norma-norma yang membangun di kawasan Badui. Di mana Badui sebagai kawasan larangan atau buyut yang disakralkan sehingga berada di kawasan yang dikenal dengan kemandalaan.

 Orang Badui dikenal sebagai orang-orang yang terbuka, ramah, ceria,  tenang, lugas, jujur, tegas dan patuh terhadap larangan adat.

Sementata kehidupan keislaman warga muslim sekitar Badui adalah gambaran keislaman kultur sunda yang berakulturasi dengan budaya setempat namun tetap menjaga relasi-relasi harmoni antarsesama.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan kesaksian,  masyarakat Badui dan masyarakat muslim Banten tidak pernah bertengkar, bahkan mereka  saling berbagi.

Pemerhati masyarakat adat Badui, M Iwan Subakti mengatakan sikap toleransi yang dimiliki masyarakat Badui bertumbuh dan berkembang dari nilai environmental balance (keseimbangan ekologi/alam) yang mereka anuti dan taati berdasarkan pikukuh adat yang telah diajarkan secara turun-temurun.

"Keseimbangan alam itu tidak hanya terkait hubungan antara manusia dengan alam sekitar tetapi juga hubungan antara manusia dengan manusia. Di mata orang Badui, semua manusia sama. Mereka tidak pernah membedakan manusia berdasarkan suku, agama, ras dan lain-lain. Mereka sangat terbuka menerima siapa pun yang datang ke Badui, tanpa pernah menanyakan latar belakang agama dan lain-lain," ungkap Iwan.

Salah satu contoh konkrit sikap toleransi masyarakat Badui adalah keberadaan Kampung Cicakal Girang, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Kampung Cicakal Girang berada di dalam kawasan Badui. Semua warga di kampung tersebut beragama islam, dan di kampung itu ada masjid.

"Umat islam yang berada di kawasan Badui ini sudah lama hidup berdampingan dengan masyarakat adat Badui dan mereka saling menghargai. Tidak ada friksi sama sekali. Bahkan warga Badui yang akan melangsungkan pernikahan secara sipil (negara) datang ke Kantor Urusan Agama (KUA) di Kampung Cicakal Girang, dan mereka membacakan syahadat islam. Bagi masyarakat Badui hal itu tidak menjadi masalah karena itu merupakan urusan sebagai warga negara,  berbeda dengan urusan adat yang mereka anuti," kata Iwan.

Tidak hanya itu, kata Iwan, wisatawan atau orang yang berkunjung ke Badui dapat menjalankan kewajiban agamanya masing-masing dan tidak pernah dilarang oleh orang Badui.

"Orang islam yang mau melakukan salat di rumah warga Badui tidak pernah dilarang, bahkan mereka mengingatkan untuk salat bagi pengunjung beragama islam. Jadi, kalau soal toleransi, kita perlu banyak belajar dari masyarakat Badui. Karena dalam ajaran pikukuh adat mereka, sangat menjunjung tinggi sikap saling menghormati antarsesama manusia dan juga alam sekitar," tutup Iwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas