Macet Puluhan Jam di Jambi, Tiga Ambulans Terjebak hingga Gubernur Hentikan Aktivitas Batu Bara
Titik kemacetan parah terjadi di Desa Jebak sampai Desa Simpang Karmeo yang sudah terjadi hingga pulahan jam itu.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Pihaknya meminta ada keberpihakan pemerintah kepada warga pemilik truk ini.
"Kami dari masyarakat siap bersatu untuk memutar balikkan mobil PT nanti malam apabila aksi ini tidak ada titik temu," ujar Sumantri, salah satu orator KS Bara Jambi.
KS Bara Jambi merupakan masyarakat Jambi sekaligus pemilik mobil dan merangkap menjadi sopir angkutan batu bara.
Pihaknya meminta ikut dimasukkan ke dalam daftar angkutan batu bara di Provinsi Jambi.
Ketua KS Bara Jambi, Gustur, mengatakan pihaknya meminta untuk mobil angkutan batu bara milik perusahaan dihapuskan.
Menurutnya banyaknya mobil angkutan batu bara yang menjadi penyebab macet jalanan di Provinsi Jambi.
Baca juga: Selain Kapolda Jambi, Kondisi Ajudan Mulai Stabil Setelah Dioperasi
Gustur mengaku sebelum adanya mobil angkutan batu bara milik perusahaan, pihaknya bisa angkut batu bara satu trip dalam sehari.
Sementara saat ini satu tripnya bisa sampai 4 hari.
Tuntutan lainnya, KS Bara Jambi juga meminta agar mendapatkan nomor lambung meskipun tidak masuk dalam perusahaan transportir.
Gubernur Jambi Menduga Ada Beking
Gubernur Jambi Al Haris menduga ada beking di balik tidak tertib dan disiplinnya para sopir truk batubara.
Dia menyebutkan sejauh ini sangat banyak para sopir truk batubara yang tak disiplin sehingga terus terjadi kemacetan.
"Kita menemukan banyak sekali sopir yang tidak disiplin. Apalagi di belakangnya juga mungkin ada indikasi dibekingi banyak pihak," kata Haris kepada Tribunjambi.com.
Selain itu, dia mengungkapkan para pemilik mobil banyak yang disebut orang kuat.
Hal itu disampaikan Al Haris dalam menanggapi persoalan pengangkutan batubara yang selalu menimbulkan kemacetan.
Baca juga: Putar Balik Baranangsiang Bogor Ditutup, Pengguna Tol Jagorawi Waspadai Macet
"Karena kasihan juga kita, kami pemerintah di bully oleh masyarakat. Enggak tahu masyarakat kalau kita sudah lakukan banyak hal," ujarnya.
Haris pun meminta agar semua pihak menaati semua aturan yang berlaku dalam pengangkutan batubara tersebut.
"Saling menaati aturan yang sudah kita buat semuanya," tegasnya. (Tribunnews.com/TribunJambi.com)