Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertambah Lagi 2 Korban Teridentifikasi, Ada 4 Warga Lampung jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet

Bertambah 2 korban pembunuhan yang identitasnya terungkap. Kedua korban merupaka pasutri dari Lampung yang merantau ke Tulungagung, Jawa Timur.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Bertambah Lagi 2 Korban Teridentifikasi, Ada 4 Warga Lampung jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet
KOMPAS.com FADLAN MUKHTAR ZAIN/DOK. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). Kini terungkap 4 warga Lampung jadi korban Mbah Slamet. 

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jateng telah mengungkap identitas 4 dari 12 korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara bernama Tohari alias Mbah Slamet.

Para korban yang sudah teridentifikasi berasal dari Sukabumi, Palembang dan pasutri asal Lampung.

Kini korban pembunuhan berantai yang identitasnya terungkap bertambah 2 orang.

Kedua korban tersebut merupakan pasutri asal Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung berinisial S dan R.

Baca juga: Anak dan Menantu Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ini Permintaan Ngalimun

Hal ini diungkapkan Camat Negeri Katon, Enggo Pratama pada Rabu (5/4/2023).

Menurutnya kedua korban sudah merantau ke Jawa sejak 25 Juli 2021 dan hilang kontak pada 8 September 2021.

“Kami bersama kepolisian telah mendatangi rumah korban kedua untuk meminta keterangan dari pihak keluarga,” paparnya, dikutip dari TribunLampung.com.

BERITA TERKAIT

Ia menambahkan pasutri tersebut pergi ke Tulungagung, Jawa Timur untuk bekerja dengan membawa mobil.

“Kalau korban kedua ini berpamitan kepada keluarga untuk berangkat kerja bangunan di Tulungagung.”

“Dan korban membawa uang sejumlah Rp 15 juta dan satu unit mobil Daihatsu Xenia,” lanjutnya.

Pihak keluarga korban akan berangkat ke Banjarnegara untuk memastikan jasad yang ditemukan merupakan S dan R.

Baca juga: Begini Bujuk Rayu Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Kepada Korbannya Pasutri Asal Lampung

Proses identifikasi membutuhkan anak korban untuk dilakukan tes DNA.

“Kemungkinan mereka akan berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran,” tandasnya.

Jika hasil autopsi menunjukkan S dan R meninggal dibunuh, pihak keluarga meminta agar jasad korban dimakamkan di Lampung.

2 Korban Teridentifikasi Berasal dari Lampung

Sebelumnya, dua korban yang telah teridentifikasi merupakan pasangan suami istri asal Lampung.

Sedangkan kedua korban lain yang sudah teridentifikasi berinisial PO dan M.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy menjelaskan, identitas pasutri asal Lampung diketahui karena ada KTP di tubuh korban.

Baca juga: Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Hanya Mampu Bertahan 5 Menit Setelah Minum Potasium

Kedua korban asal Kabupaten Pesawaran, Lampung berinisial I (44) dan WTN (41).

"Kami sudah hubungi Polda Lampung untuk mencocokkan data antemortem keluarga korban," ujarnya, Rabu (5/4/2023).

Kakak WTN, Helmi menjelaskan, pasangan suami istri tersebut izin pergi dari Lampung untuk bekerja di Jawa pada tahun 2021.

“Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam,” lanjutnya.

Setelah keduanya merantau, pihak keluarga tidak pernah berkomunikasi lagi hampir setahun.

I dan WTN memiliki dua orang anak yang ditinggal di Lampung dan diasuh oleh keluarga.

“Untuk komunikasi ke saya juga enggak dan anaknya juga enggak,” imbuhnya.

Baca juga: Fakta Ritual Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Digelar Malam Hari, Korban Diberi Minuman Potasium

Ia mengaku mendapat kabar pasutri tersebut menjadi korban pembunuhan dari berita.

“Pas saya subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jelasnya, dikutip dari TribunLampung.com.

Kini pihak keluarga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian tentang kebenaran identitas kedua korban.

Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI)

Daerah Asal Para Korban Pembunuhan

Para korban pembunuhan ditemukan setelah polisi dan relawan melakukan pencarian selama 3 hari di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, jasad korban yang sudah teridentifikasi berinisial PO warga Sukabumi dan M warga Palembang.

Baca juga: Kepribadian Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang Pelaku Pembunuhan Berantai di Banjarnegara

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas para korban.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama M dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ungkapnya, Rabu (5/4/2023).

Daftar daerah asal korban pembunuhan Mbah Slamet:

- PO warga Sukabumi

- M dan istrinya warga Palembang

- I dan WTN warga Lampung

- Warga Gunungkidul berjenis kelamin laki-laki

- 2 warga Jakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan

- 2 warga Jogja

Daftar tersebut didapat dari keterangan Mbah Slamet yang tidak dapat mengingat nama-nama korban pembunuhan.

Usia para korban pembunuhan yang berjenis kelamin laki-laki antara 40-50 tahun, sedangkan korban perempuan sekitar 25-35 tahun.

Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan dalam proses pencarian, ada satu liang lahat yang berisi lebih dari satu jasad korban.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," terangnya.

Untuk mempermudah proses identifikasi, ia meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor.

Pembunuhan Dilakukan Sejak 2020

Selama tiga hari proses pencarian jenazah, polisi telah menemukan 12 jasad korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet.

Pada pencarian hari pertama ditemukan 1 jasad korban berinisial PO.

Kemudian dalam pencarian hari kedua ditemukan 9 jasad dan di hari ketiga 2 jasad.

Baca juga: Pengakuan Seneh, Istri Dukun Pengganda Uang: Nikah 25 Tahun, Tak Tahu Suami Kerja Apa

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, saat ditemukan jasad para korban tinggal tulang dan tengkorak.

Berdasarkan keterangan Mbah Slamet, aksi pembunuhan dilakukan sejak tahun 2020.

Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Dok Polda Jawa Tengah)
Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Dok Polda Jawa Tengah) (Dok Polda Jawa Tengah)

Mbah Slamet juga tidak dapat mengingat identitas 12 korban yang telah dibunuh.

"Tapi yang paling atas terakhir saat ini, dia (mbah Slamet) masih ingat ini lubang kuburnya siapa."

"Mbah Slamet masih mengingat itu lubang jasad Ersa dan istrinya tapi tidak mengenal. Tapi kami belum bisa memastikan karena ketika diinterogasi keterangannya berubah-ubah," paparnya, Selasa (5/4/2023).

AKBP Hendri Yulianto menambahkan, Mbah Slamet melakukan pembunuhan dan menguburkan korban sendirian.

Awalnya, Mbah Slamet mengajak korban ke dalam hutan untuk melakukan ritual.

Mbah Slamet membunuh korban dengan memberikan minuman berisi racun untuk membunuh korban.

Baca juga: Kronologi Terungkapnya Kasus Dukun Sadis Banjarnegara, Tewaskan 12 Orang, Modus Gandakan Uang

"Korban diajak ke lokasi menggunakan kendaraan korban, ada juga yang menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang."

"Kemudian dikasih minum yang isinya obat potasium, dan obat penenang," pungkasnya.

Jasad para korban telah diautopsi di RSUD Margono, Banyumas, Jawa Tengah.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati/Iwan Arifianto) (TribunLampung.com/Oky Indra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas