Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Pengasuh Ponpes Cabuli 17 Santriwati di Batang: Modus Janjikan Karomah hingga Kemarahan Ganjar

Berikut fakta-fakta pengasuh ponpes cabuli 17 santriwati di Batang. Mulai pelaku incar korban yang cantik hingga kemarahan Ganjar Pranowo.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Fakta Pengasuh Ponpes Cabuli 17 Santriwati di Batang: Modus Janjikan Karomah hingga Kemarahan Ganjar
Kolase Tribunnews.com: instagram.com/ganjar_pranowo dan Tribun-Pantura.com/Istimewa
(Kiri) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri konferensi pers kasus pengasuh ponpes cabuli 17 santriwati di Batang dan (Kanan) Wildan Mashuri Amin (57), pelaku pencabulan di Batang. Berikut fakta-fakta kasusnya. 

Kini polisi sudah menetapkan Wildan sebagai tersangka.

Atas perbuatannya, pelaku dapat dijerat dengan UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun.

"Kalau berulang-ulang bisa ditambah sepertiga masa hukuman maksimal 20 tahun, apalagi mereka tenaga pengajar," tegas Luthfi.

5. Pengakuan korban soal target tersangka

Seorang korban sebut saja Bunga (16) namanya memberikan pengakuan.

Ia menyebut, tersangka mengincar santriwati yang memiliki paras cantik.

Tersanga lalu menikahi korban-korbannya.

Baca juga: Dosen Cabul Tercatat sebagai Pengajar Aktif di PD Dikti, Pimpinan Universitas Andalas Bilang Begini

Berita Rekomendasi

"Hanya bersalaman, lalu mengucap ijab kabul," kata Bunga.

Bunga mengaku aksi pelecehan dilakukan tersangka di sebuah ruangan.

Tersangka diketahui telah melecehkan Bunga sebanyak 3 kali.

6. Kemarahan Ganjar

Ganjar Pranowo yang hadir dalam pers rilis kasus ini meluapkan kemarahannya.

"Tentu kami marah, apalagi korbannya masih anak-anak. Bagi kami ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apapun," katanya dikutip dari Instagram @ganjar_pranowo.

Ganjar menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Baca juga: Turis Inggris Pose Setengah Telanjang Dada di Katedral Amalfi Italia akan Didakwa Tindakan Cabul

Termasuk menilai ponpes layak dilanjutkan aktivitasnya atau tidak.

"Kita akan turunkan tim. Dari evaluasi apakah masih layak untuk dilaksanakan proses belajar-mengajar atau kita tutup.

"Karena ini betul-betul tidak memberikan pembelajaran yang baik dan memberikan cela kepada siapapun," tegas Ganjar.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Pantura.com/Hermawan Endra/Dina Indriani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas