Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Mayat Dicor di Semarang, Penyebab Kematian hingga Analisis Kriminolog

Berikut ini fakta-fakta soal penemuan mayat yang dicor di Semarang, Jawa Tengah.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Fakta-fakta Mayat Dicor di Semarang, Penyebab Kematian hingga Analisis Kriminolog
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf, ist
Mayat ditemukan dicor di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. - Berikut ini fakta-fakta soal penemuan mayat yang dicor di Semarang, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta soal penemuan mayat yang dicor di Semarang, Jawa Tengah.

Diketahui, korban bernama Irwan Hutagalung (53) warga Perumahan Bukit Agus, Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang.

Ia menjadi korban pembunuhan dan mutilasi.

Setelah mutilasi, jasadnya dicor di tempat usahanya, toko kontrakan gas elpiji dan galon di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang.

Lebih lengkapnya, berikut Tribunnews.com rangkum beberapa fakta-fakta soal kasus mayat yang dicor di Semarang dari TribunJateng.com:

Penyebab Kematian

Dari rilis yang diterima Tribunnews.com, hasil autopsi mengungkapkan, korban meninggal akibat pukulan benda tumpul di bagian kening kiri.

Berita Rekomendasi

Pukulan tersebut, tembus hingga rahang kanan dan membuat korban tak sadarkan diri.

Saat tak sadarkan diri tersebut, pelaku melakukan mutilasi dan korban dicor menggunakan semen.

Baca juga: Pengusaha Air Isi Ulang yang Tewas Dimutilasi di Semarang Dieksekusi hari Jumat

Sulit Dievakuasi

Hari ini, mayat korban dievakuasi oleh para relawan, Selasa (9/5/2023).

Mengutip dari Tribun Jateng, salah satu relawan mengaku kesulitan untuk melakukan evakuasi.

"Ada dua tim relawan yang diterjunkan untuk evakuasi, tim pertama kesusahan karena mayat dicor,"

"Tim kedua baru bisa setelah semuanya berdoa termasuk keluarga korban saya ajak ikut berdoa," kata relawan Semarang yang enggan disebutkan namanya, Selasa (9/5/2023).

Relawan mengevakuasi korban menggunakan palu dan linggis untuk memecahkan cor yang sudah mengeras.

Proses tersebut, harus sesuai dengan instruksi petugas kepolisian agar bukti tidak hilang.

Cor hanya menempel dari dada sampai lutut.

"Kami pecah cor yang sudah mengeras pakai palu dan linggis dengan sangat hati-hati agar tubuh korban tidak rusak, kira-kira waktu untuk evakuasi sampai 45 menit," bebernya.

Ia juga mengatakan, kasus ini bukan evakuasi tersulit, namun yang terlama.

"Ini bukan evakuasi tersulit tapi terlama karena mayat dicor," ungkapnya.

Mayat ditemukan dicor di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Mayat ditemukan dicor di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. (KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf, ist)

Baca juga: Kasus Pembunuhan Pengusaha Air Isi Ulang di Semarang, Polisi Amankan Penjual Angkringan

Polisi Sebut Sebagai Pembunuhan Berencana

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, menerangkan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berencana.

"Iya pembunuhan berencana, korban menderita luka di kepala (dianiaya)," terang Iqbal seperti yang diwartakan TribunJateng.com.

Dari hasil autopsi dan pemeriksaan beberapa saksi, diketahui korban meninggal hari Jumat (5/5/2023).

Kondisi korban dalam keadaan dicor semen.

Sementara bagian kepala, lengan kanan dan kiri dimasukkan ke dalam karung.

Amankan 1 Saksi

Pihak kepolisian diketahui telah mengamankan satu orang dan berstatus sebagai saksi.

Ia adalah pria penjual angkringan yang berjualan di dekat lokasi penemuan mayat.

Hal tersebut, disampaikan oleh Kapolresta Semarang, Kombes Irwan Anwar.

"Kami sudah amankan satu saksi sampai sekarang kita sedang melakukan pemeriksaan untuk kembangkan kasus ini. Masih penyelidikan," ungkapnya.

Baca juga: Sebelum Dicor, Pengusaha Air Isi Ulang di Semarang Tewas Dianiaya Menggunakan Linggis

Kata Kriminolog

Pakar Kriminolog Universitas Diponegoro (Undip), Budi Wicaksono, mengatakan kasus mutilasi dan pengecoran korban ini merupakan cara untuk menghilangkan jejak.

Ia juga mengatakan, cara tersebut tidak bisa dikatakan sadis, karena korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Sadis itu kenapa kok pelaku ini tega membunuh si korban."

"Apalagi kalau benar dugaannya mengarah ke anak buah sendiri."

"Itu hanya cara dia saja agar menghilangkan jejak. Mungkin harapannya akan ketemu setelah beberapa tahun," ujarnya, saat dihubungi TribunJateng.com, Selasa (9/5/2023).

Ia juga mengatakan, ada beberapa kemungkinan motif yang terjadi dalam kasus ini.

"Bisa karena hutang piutang, bisa karena mengincar hartanya, atau ketahuan mencuri sehingga takut dilaporkan. Pasti ada alasannya," pungkasnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto/Catur Waskito Edy/Faisal Affan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas