Fakta-fakta Semburan Lumpur di Mempawah Kalimantan Barat, Kronologi hingga Dugaan Adanya Metan
Berikut ini kumpulan fakta soal semburan lumpur yang terjadi di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah, Mempawah
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kumpulan fakta soal semburan lumpur yang terjadi di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Mempawah, Kalimantan Barat, Senin (8/5/2023).
Semburan lumpur tersebut pun merusak atap dan jendela bangunan yang berada di dekat titik semburan.
Video semburan tersebut juga beredar di media sosial.
Kapolsek Jongkat, Ipda Fadhila Nugrah Sakti juga mengonfirmasi hal tersebut.
"Benar, kejadiannya tadi siang muncul semburan lumpur di kawasan Pontren Nurul Alamiyah Desa Wajok Hilir, yang disebabkan oleh pengeboran untuk mencari sumber mata air bersih," terang Kapolsek.
Kepala Desa Wajok Hilir, Abdul Majid menjelaskan keluarnya semburan lumpur tersebut ketika dilaksanakan pengerjaan pengeboran untuk air bersih di kawasan Pontren.
Baca juga: Semburan Lumpur Hebohkan Warga Mempawah Kalimantan Barat, Rusak Jendela hingga Atap
"Awalnya tadi infonya ada pengerjaan proyek pengeboran pipa air bersih di kawasan Pondok, setelah itu tiba-tiba keluar semburan lumpur tersebut," jela Majid.
Majid menyebut, atas kejadian tersebut ada sebagian gedung yang rusak karena hantaman semburan lumpur.
Berikut rangkuman fakta-fakta soal semburan lumpur di Mempawah:
1. Menyembur saat Buat Sumur Bor
Lumpur itu menyembur saat pihak pondok pesantren membuat sumur bor sedalam 40 meter di belakang ruang laboratorium.
Amin (14) satu di antara santri mengatakan saat kejadian, dirinya bersama santri lain sedang istirahat, dan ketika itu, cuaca sedang hujan deras.
Lalu, tiba-tiba saja ia dan para santri lain yang berada di asrama merasakan goncangan menyerupai Gempa.
"Pas tadi nyembur itu sempat juga terasa goncangan, kayak gempa," ungkapnya.