Rumahnya Dieksekusi Karena Terdampak Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja, Kepala Desa Ini Menangis
Rumah kepala desa tersebut dieksekusi karena terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja.
Editor: Erik S
Pihak Pengadilan Negeri (PN) juga tidak memberi peluang pihaknya untuk menyampaikan pendapat.
Baca juga: Menteri ATR/BPN Pastikan Masalah Ganti Rugi Lahan Tol Demak-Semarang Rampung Pekan Ini
Usai rumah dirubuhkan, ia bersama 9 warga yang belum mengambil uang ganti kerugian mendirikan tenda di atas puing-puing bangunan.
"Kami pasang tenda di tempat masing-masing, ada juga yang gabung," jelasnya.
Tenda tersebut dibangun karena ia bersama warga yang belum mengambil uang kerugian sudah tidak punya tempat tinggal.
"Kalau malam tidur di sana, barang-barang sudah ndak tahu, katanya sudah dititipkan di balai desa," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan kalaupun barang-barang dititipkan di Balai Desa Pepe, maka melanggar peraturan Musdes yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Musdes menetapkan tidak memperbolehkan kegiatan proyek tol kalau belum semua masyarakat Desa Pepe menerima UGR terbayarkan.
"Kalau masih dititipkan sama saja belum terbayarkan, aset desa juga sebagian belum dibayarkan," jelasnya.
Selain 2 poin di atas, ada pula poin tentang kompensasi kepada warga yang tidak terdampak langsung.
"Maka kalau balai desa dipakai melanggar musdes Desa Pepe, kami tidak berani. Akhirnya ya ikut warga," paparnya.
Rencana Yulaikha bersama warga lain yang mendirikan tenda belum tahu akan sampai berapa lama.
Baca juga: Kades Jelaskan Oknum Kadus Minta Rp 1 M Pengembalian Ganti Rugi Tol ke Warga: Kelebihan Bayar
"Kalau pagi kosong, sudah keluar aktivitas," ungkapnya.
Dirinya juga belum kepikiran kalau sampai kehujanan.
"Pokok e sangkan paran lah,(tidak ada yang tahu)" ucapnya.