Gas Metana, Embusan Angin Hingga Panas Ekstrem Bikin Sulit Padamkan Api di TPA Sarimukti
Kebakaran pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Bandung Barat, masih belum padam hingga Jumat (25/8/2023).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Bandung Barat, masih belum padam hingga Jumat (25/8/2023).
Kebakaran tersebut terjadi sejak Sabtu, 19 Agustus 2023 kemarin.
Area yang terbakar berada pada zona 2,3 dan 4 dengan luas masing-masing sekitar 2,7 hektare, 4 hektare, dan 5 hektare.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan kondisi asap di TPA Sarimukti memang mulai membaik pada Jumat. Namun meskipun sedikit mereda, sumber api yang ada di dalam tumpukan sampah belum padam.
Hal ini kata dia, karena adanya kandungan gas metana sehingga api terus muncul. Terlebih cuaca Bandung Barat alami panas ekstrem, ditambah tiupan angin kencang.
"Memang agak sulit untuk memadamkan meskipun asapnya sudah mereda, sudah tidak seperti kemarin, tapi karena apinya dari dalam dan mungkin ada kandungan gas metan di dalam sehingga api terus muncul," kata Hengky dalam wawancara bersama Kompas TV, Jumat.
"Apalagi kondisi cuaca panas ekstrem, sehingga menyemprot di permukaan cepat kering, ditambah angin masih kencang sehingga mudah terbakar kembali," ungkapnya.
Adapun upaya teranyar yang akan dilakukan yakni lewat waterbombing dari udara yang dilakukan oleh BNPB menggunakan helikopter pada Jumat petang. Ada juga tambahan drone yang dikerahkan dari TNI dalam upaya pemadaman tersebut.
"Dan juga ada tambahan drone dari TNI, dan alhamdulillah komunikasi kita dengan BNPB, hari ini helikopter akan segera tiba di TPA Sarimukti untuk melakukan waterbombing," kata dia.
Dikutip dari TribunJabar, imbas dari kebakaran lokasi pembuangan sampah yang jadi penopang Bandung Barat dan Bandung Raya ini berdampak pada aktivitas masyarakat sekitar.
Dilaporkan banyak warga yang mulai menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat menghirup kepulan asap yang terbawa angin.
Koordinator Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, Nuraeni mengatakan, hingga Kamis 24 Agustus 2023, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 75 warga dengan rincian 27 laki-laki dan 48 perempuan.
Baca juga: TPA Sarimukti Bandung Barat Masih Terbakar, Ribuan Warga Terdampak Asap hingga Tindakan Pemda
"Dari hasil pemeriksaan di posko kesehatan terhadap 75 orang, 67 di antaranya mengidap ISPA dan 2 orang harus dirujuk ke RSUD Cikalongwetan," ujarnya saat ditemui di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Sarimukti, Jumat (25/8/2023).
Dari total warga yang mengidap ISPA tersebut, kata dia, mayoritas orang dewasa, tetapi ada juga anak-anak dan balita, tetapi kebanyakan ISPA yang dialami warga itu masih ringan.
"Keluhan yang dialami warga ini ISPA, batuk sesak nafas, hingga demam. Tapi kalau masih dirawat disini berarti masih normal, kalau dirujuk harus mendapat perawatan lebih lanjut," kata Nuraeni.
Selain ISPA, petugas kesehatan juga mendapati warga yang menderita penyakit keluhan perih mata atau Conjungtivitis sebanyak 4 orang, asma 3 orang, Dermatitis Kontak Alergika (DKA) 4 orang, gangguan pendengaran atau BPP4 orang, dan keluhan lainnya.
"Ada banyak keluhan lainnya, tapi sejauh ini mayoritas keluhannya masih ISPA yang paling banyak," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.