Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lahirnya Papua Future Project untuk Selamatkan Masa Depan Pulau Mansinam

Lahirnya Papua Future Project bak menjadi cahaya baru bagi masa depan anak-anak Pulau Mansinam, Papua Barat

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Lahirnya Papua Future Project untuk Selamatkan Masa Depan Pulau Mansinam
Instagram @papuafutureproject
Kegiatan belajar mengajar Papua Future Project untuk selamatkan masa depan anak-anak Papua 

Jordy harus mengeluarkan biaya untuk menyewa perahu agar bisa menyebrang di waktu yang tepat.

Perlu diketahui, perahu dari Manokwari ke Pulau Mansinam menjadi satu-satunya moda transportasi.

Dan para pemilik perahu hanya akan berangkat jika penumpang telah terisi penuh.

Jika Jordy menunggu penumpang penuh, akan menghabiskan waktu terlalu banyak dan tak bisa berharap anak-anak bisa menunggu selama itu.

"Biaya yang kami keluarkan dalam sekali terjun ke lapangan itu bisa sampai Rp700-Rp800 ribu. Itu satu kali turun saja, apalagi setiap hari," terang Jordy.

Selain itu, pendidikan di pusat kota Papua dengan Pulau Mansinam sangat berbeda.

Tidak ada kurikulum pasti, kuantitas guru yang tak bisa maksimal mengajar anak-anak di Pulau Mansinam menjadi kendala utama kemajuan pendidikan.

BERITA REKOMENDASI

"Guru saja datangnya jam 9, selesai jam 11. Jadi pembelajaran tidak maksimal. Karena sebagian besar guru kan tinggal di wilayah Kota, jadi harus pakai perahu. Perahunya pun pakai perahu reguler, jadi nunggu penuh dulu baru bisa jalan. Jadi ya terlambat terus," tambahnya.

Jordy mengakui, fasilitas literasi di Pulau Mansinam tak selengkap yang ada di kota.

Hal tersebut yang mungkin menjadi penyebab anak-anak di pulau kecil tak tertarik dengan membaca.

Tak hanya soal fasilitas, kondisi ekonomi mengharuskan anak-anak untuk membantu mencari uang juga menjadi alasan mereka tak fokus belajar.

Kendala tersebut perlahan-lahan bisa teratasi berkat kelahiran Papua Future Project.


Masalah keuangan perlahan-lahan mulai teratasi.

Penghargaan dari ASTRA menjadi salah satu pintu Papua Future Project makin dikenal dan mendapat bantuan dari banyak stakeholder.

Kini sudah ada 817 anak yang terdampak program positif Papua Future Project, yang melibatkan lebih dari 280 relawan.

Angka yang besar telah berhasil diraih Jordy di usianya yang terbilang masih muda.

Murid Papua Future Project di Pulau Mansinam, Papua Barat
Murid Papua Future Project di Pulau Mansinam, Papua Barat (Instagram @papuafutureproject)

Papua Future Project Melebarkan Sayap

Ternyata semangat Jordy membangun masa depan Papua tak berhenti di Pulau Mansinam.

Ia memanfaatkan kesempatan dan pengalamannya untuk melebarkan sayap Papua Future Project.

"Setelah berjalannya waktu, kita berpikir kalau ingin maju kayaknya gak bisa di Pulau Mansinam doang. Akhirnya kami memulai menjarah kampung-kampung, yang di daerah sekitar Kab Manokwari," jelas Jordy.

Jordy lalu perlahan-lahan membuka rumah baca di desa-desa.

Karena tak bisa selalu hadir, setidaknya rumah baca bisa menjadi ruang mengasyikan anak-anak untuk menambah literasi mereka.

Langkah baru Jordy ternyata dilirik oleh UNICEF. Mereka ingin menggunakan Papua Future Project untuk menjembatani program tentang kesehatan pada anak-anak.

"(Program) UNICEF ini fokus ke malaria dan pencegahan stunting," jelasnya.

Meski di luar pendidikan, kesehatan masih berjalan lurus dengan kondisi di Papua.

Masyarakat sudah mulai jenggah dengan kesehatan pasca-pandemi yang tak segera usai.

Mereka menjadi anti-vaksin setelah mendengar hoaks bertebaran di mana-mana.

Alhasil masyarakat setempat tak mudah percaya dengan tenaga kesehatan.

Hal ini berdampak pada masalah kesehatan lainnya. UNICEF-pun meminta Papua Future Project untuk menjadi jembatan mengenalkan kepedulian tentang kesehatan kepada masyarakat.

Jordy memilih menggunakan kurikulum sendiri untuk bisa masuk dan mendapat kepercayaan dari murid-murid mereka.

Ia membuat materi ringan namun bisa bermanfaat bagi kehidupan anak-anak Papua.

"Kita membuat kurikulum kontekstual, kami mengintegrasikan nilai-nilai adat, pemainan tradisional, dan sebuah literasi dalam sebuah sistem pendidikan," lanjut Jordy.

Langkah Jordy ternyata berbuah manis. Kesehatan hingga peduli lingkungan sehat bisa masuk melalui pendidikan dengan kurikulum yang mereka buat.

Ya, Jordy juga membangun kepedulian lingkungan pada anak-anak Papua.

"Melihat dari persepektif masyarakat di sini yang mulai rentan. Jadi masyarakat di Papua ini percaya bahwa 'Laut dan Tanah adalah Ibu' yang baik bagi mereka. Ketika laut rusak, sumber daya alam itu habis maka yang paling berdampak itu mereka."

"Mereka akan kehilangan mata pencaharian, mereka kehilangan sumber makanan, diakibatkan krisis iklim. Oleh karena itu, kita masuk lagi ke perubahan iklim, ke isu lingkungan. Jadi kami masuk ke tiga aspek, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan karena (ketiganya) saling berkaitan erat dengan masyarakat," tambahnya lagi.

Setelah tiga tahun menjalankan program Papua Future Project, Bhrisco Jordy Dudi Padatu masih tak menyangka sudah berada di titik sekarang.

Menjadi pemuda yang sangat inspiratif dan berdampak positif pada masyarakat, ia tak puas diri.

Jordy masih memiliki harapan untuk terus melebarkan sayap dan memiliki keinginan agar pemuda Papua lainnya ikut andil dalam pembangunan Papua.

"Jujur aku masih gak nyangka, kok bisa dari inisiatif kecil kemudian menang ASTRA dan kini sudah menjadi sebuah lembaga adalah something yang gak bisa aku ekspektasikan dulu."

"Benar-benar nggak nyangka. Ini sudah menjadi jalannya, diberi amanah sama Yang Maha Kuasa untuk membantu anak-anak muda di Papua membangun rasa awareness yang tinggi terhadap pembangunan daerah."

"Aku sangat berharap kegiatan/lembaga ini bisa terus regenerasi, jadi gak hanya aku dan temen-temenku saja yang saat ini menjadi pengurus tapi aku pengen ada regenerasi penerus, ada anak-anak muda yang akan memimpin kegiatan ini," lanjutnya.

Jordy membayangkan akan ada banyak rumah baca yang ia bangun.

Lalu semakin banyak pemuda Papua yang meniru semangatnya untuk menyelamatkan masa depan wilayah Timur Indonesia.

Kini Jordy dan rekan-rekan masih dalam proses mengubah komunitas Papua Future Project menjadi sebuah lembaga, supaya kegiatan PFP bisa didukung penuh oleh pemerintah.

Nantinya, komunitas Papua Future Project akan berubah nama menjadi Lembaga Masa Depan Papua.

Jasa dan semangat Jordy menyelamatkan masa depan anak-anak Papua bisa menjadi pelajaran dan contoh berharga untuk pemuda Indonesia lainnya. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas