Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lahirnya Papua Future Project untuk Selamatkan Masa Depan Pulau Mansinam

Lahirnya Papua Future Project bak menjadi cahaya baru bagi masa depan anak-anak Pulau Mansinam, Papua Barat

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Lahirnya Papua Future Project untuk Selamatkan Masa Depan Pulau Mansinam
Instagram @papuafutureproject
Kegiatan belajar mengajar Papua Future Project untuk selamatkan masa depan anak-anak Papua 

Anak-anak bersorak gembira melihat perahu Jordy mulai mendekati bibir pantai.

Tak segan mereka berebut membawakan tas, buku, dan makanan ringan yang akan jadi bahan utama kelas di hari itu.

Bahkan saat Jordy dkk menyelesaikan kelas, anak-anak rela mendorong perahu ke tengah laut agar tak teriris karang.

"Mungkin itu sebagai bentuk terima kasih mereka kepada kita yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ucap Jordy terharu.

Setidaknya satu hari dalam seminggu, Jordy dan relawan lainnya rela meluangkan waktu, tenaga, dan uang yang tak sedikit untuk menjaga semangat anak-anak di Pulau Mansinam.

Pasalnya, kondisi pendidikan Pulau Mansinam sebelum Jordy datang sangatlah memprihatinkan.

Termasuk anak-anak yang kesulitan menulis nama mereka sendiri.

Berita Rekomendasi

Kesenjangan pendidikan antara anak-anak di pusat Kota Papua dan Pulau Mansinam sangat terlihat jelas.

Meskipun sebenarnya Pulau Mansinam dengan pusat kota Papua hanya berjarak 7,8km.

Tak sampai 15 menit penyeberangan menggunakan perahu, namun kesenjangan tersebut benar terjadi.

"Lalu saya mikir, kalau di daerah yang jaraknya 15-30 menit (dari pusat Pemerintahan Papua Barat, Kabupaten Manokwari) saja masih ada akses literasi yang sangat signifikan sekali. Bagaimana dengan mereka yang berasal dari daerah yang mungkin harus berjam-jam dan jauh dari pusat kota, itu bisa dibayangkan," jelas Jordy miris.

Panggilan hati akhirnya membawa Jordy mulai melangkah dan membuat perubahan tersebut bersama Papua Future Project.

"18 tahun saya hidup di Papua (sejak) saya masih SD sampai sekarang tidak ada perbedaan yang signifikan. Akses literasi masih sulit, keterbatasan dan profesionalitas guru, lalu kesenjangan pendidikan di daerah perkotaan dan pedalaman itu yang membuat saya berpikir kita tidak bisa selalu mengharapkan pemerintah daerah," jelasnya.

Pria yang saat ini sudah menginjak usia 21 tahun tersebut tak menampik jika pemerintah daerah juga memiliki keterbatasan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas