Hasil Identifikasi Penyebab Kecelakaan di PT IMIP Morowali: Tidak Ada Tabung Oksigen yang Meledak
Saat tungku sedang tidak beroperasi, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar.
Editor: Dewi Agustina
Sementara, 29 luka berat dirujuk ke RSUD Morowali, 12 luka sedang dalam tahap observasi di klinik kawasan PT IMIP dan 5 luka ringan sudah dipulangkan.
"Hasil pemantauan di lapangan, sejatinya di kawasan PT IMIP alarm system dan tanggap kesegeraan sudah sangat baik," ujar Irjen Pol Agus Nugroho.
Diketahui PT ITSS merupakan tenant di kawasan PT IMIP.
Perusahaan pengolahan bijih nikel itu mayoritas sahamnya dipegang oleh Tsingshan Holding Group Company Limited.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 di Wenzhou oleh pengusaha asal China bernama Xiang Guangda.
Tsingshan mulai berinvestasi ke industri nikel Indonesia pada tahun 2009.
Selain itu, perusahaan ini juga melebarkan sayapnya di berbagai negara, seperti India dan Zimbabwe.
Tsingshan tercatat sebagai raksasa dunia di industri logam.
Pada 2018, Tsingshan Stainless Steel menjadi produsen baja terbesar ke-46 dunia dengan menghasilkan 9,29 juta ton baja.
Tahun 2020, media bisnis terkemuka Fortune menempatkan Tsingshan Group, di peringkat 10 perusahaan terbesar dunia penghasil logam.
Pada tahun 2021 perusahaan ini menyumbang hampir seperempat dari produksi global, dan sejauh ini merupakan yang terbesar di industrinya.
Pusat operasi PT ITSS berada di Kabupaten Morowali, Sulteng dengan target kapasitas 600.000 ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun.
Respon Pemerintah
Pemerintah telah menaruh perhatian pada insiden kebakaran smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menurunkan tim untuk menginvestigasi kejadian ini.