Cerita Mama Muda yang Cuma Diam saat Terjaring Razia Satpol PP, Pelanggannya Pilih Lari
Seorang mama muda berinisial YL (29) memilih diam saat terjadi razia Satpol PP di Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Paling murah Rp 100 ribu untuk short time (layanan singkat, red) dan Rp 500 ribu untuk layanan longtime.
"Untuk lokasi, tergantung dengan yang memesan. Karena dia yang menentukan tempat," kata YL.
YL mengaku akan bertobat pasca dirinya diamankan ini.
Dia berencana akan mencari pekerjaan lain yang lebih baik dan halal untuk menafkahi dirinya dan sang anak.
"Setelah ini saya akan mencari pekerjaan yang halal mas. Mudahan saya bisa mendapatkannya," ucap YL.
Mama muda lain yang punya pekerjaan serupa mengungkapkan cerita lainnya.
PSK Terjaring Satpol PP
Gara-gara terjebak utang kepada muncikari, para PSK terjaring razia petugas Sat Pol PP ternyata tidak bisa berkutik.
Bahkan, untuk pulang ke kampung halamannya saja tidak diperbolehkan oleh pemilik wisma di eks lokalisasi Gunung Sampan, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo.
Seperti yang dialami wanita berinisi S, warga asal Jombang, Jawa Timur ini.
Menurutnya, dirinya ingin seksli pulang dsn berhenti untuk menjadi LC dan PSK, namun belum dibolehkan oleh mucikarinya karena memiliki tanggunga hutan ke mujikarinya sebesar Rp 5 juta.
"Saya pinginnya pulang dan berhenti, tapi selama hutangnya belum lunas saya belum diperbolehkan," ujarnya saat di kantor Sat Pol PP, Senin (11/09/2023) dini hari.
Wanita berusia 33 tahun ini menceritakan dirinya terjerumus ke eks lokalisasi GS diajak temannya menjadi pemadu lagu karaoke dan bukan untuk menjadi PSK.
"Tidak taunya saya disuruh jadi PSK, makanya saya pingin pulang dan berhenti," katanya.
Selama berada di eks lokalisasi, kata S, semua uang penghasilanya tidak dipegang sendiri, melainkan diserahkan dan disimpan kepada mucikarinya.