Sekolah Bantah Ada Perundungan di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur, Sebut Ada Surat Perjanjian
Pihak SMP bantah ada aksi perundungan. Namun Disdikpora Cianjur sebut ada surat perjanjian antara AD dan S
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Keduanya memiliki trauma yang sama.
"Saat ini terduga pelaku seperti merasa ketakutan karena sering didatangi banyak orang, bahkan tidak ingin sekolah."
"Meski begitu, kita akan mencarikan solusi agar kedua siswi baru itu bisa bersekolah lagi," ucapnya.
Korban dan Pelaku Siswa Baru
Sementara itu, Dian (53) ayah korban menceritakan bahwa anaknya diduga teman sekolah karena cemburu.
Mengutip Kompas.com, anak dan terduga pelaku berstatus sama, yakni siswa baru di sekolah tersebut.
"Sebelum memukul anak saya itu, pelaku sempat bilang 'dendam ka sia' (dendam sama kamu)."
"Dendamnya karena apa juga anak saya tidak tahu," kata Dian.
Dari pengakuan anaknya, terduga pelaku tersebut sudah menunjukkan sikap tak suka sejak hari pertama MPLS.
"Anak saya sering diganggu oleh pelaku, dan puncaknya ya sewaktu kejadian di hari Kamis itu, anak saya dipukul lima kali di bagian belakang sampai jatuh tersungkur," ujar dia.
Tindak kekerasan yang dialami korban, lanjut Dian, bahkan dilihat oleh siswa lain.
Baca juga: Motif Perundungan Siswi SMP di Cianjur, Pelaku dan Korban Berstatus Siswi Baru Peserta MPLS
Guru-guru yang berada di sana pun disebut tak segera menghampiri anaknya.
"Ada guru-gurunya juga di sana."
"Tapi, kenapa pihak gurunya tidak segera menghampiri anak saya dan menanyakan kenapa, apa yang terjadi."
"Pihak sekolah terkesan kurang tanggap," ucap dia.