Sekolah Bantah Ada Perundungan di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur, Sebut Ada Surat Perjanjian
Pihak SMP bantah ada aksi perundungan. Namun Disdikpora Cianjur sebut ada surat perjanjian antara AD dan S
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Diwartakan sebelumn, Dian mengatakan anaknya sempat tak bisa berjalan karena luka yang diderita putrinya.
Bahkan, setelah pulang dari MPLS, anaknya mengeluh sakit saat buang air kecil.
"Dalam keadaan sakit anak saya pun pulang sedirian, lalu pada sekitar pukul 14.00 WIB, anak saya mengeluhkan sakit pada saat buang air kecil."
"Saat itu baru menceritakan bahwa dirinya telah mendapatkan tindak kekerasan," ucapnya.
Bahkan, di sore harinya, anak keduanya itu tiba-tiba tak bisa berdiri dan berjalan.
Beruntung, keesokan harinya kondisi korban sudah membaik, Jumat (19/7/2024).
Dian mengaku, langsung menghubungi orang tua terduga pelaku untuk memberitahu kondisi anaknya.
"Saat itu saya pun langsung menghubungi orang tua terduga pelaku untuk memberitahu kondisi anaknya saja."
"Tapi saya tidak meminta apa pun cuman ingin memberitahu aja," ucapnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Kondisi Siswi SMP di Cianjur Korban Perundungan saat MPLS, Orang Tua Tak Punya Biaya untuk CT Scan
Ia pun langsung membawa anaknya ke rumah sakit di Sukabumi.
"Hasil pemeriksaan rontgen, terlihat dibagian pinggul kiri anak saya terdapat luka memar yang cukup parah."
"Saat dilakukan rontgen pun saya mengeluarkan uang pribadi, karena kekerasan tidak diakomodasi BPJS," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul SMPN 1 Sindangbarang Bantah Ada Perundungan di Sekolah, tapi Ada Surat Perjanjian antara AD dan S
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)(Kompas.com, Firman Taufiqurrahman)