Petani di Sulawesi Selatan Harus Bayar Uang 'Pelicin' untuk Mendapatkan Alsintan
Para petani di Sulawesi Selatan harus menyetor uang pelicin agar bisa mendapatkan alsintan dari pemerintah daerah.
Editor: Hasanudin Aco
“Namun hanya satu orang yang menebus. Nantinya kalau ada orang lain yang mau pakai mereka sisa bayar uang solarnya,” katanya.
Selain traktor, dirinya juga sempat ditawari untuk menebus mobil pemotong padi atau mobil passangki.
“Kalau mobil passangki lebih mahal lagi bisa sampai Rp50 juta,” sebutnya.
Petani lainnya asal Maros Baru, inisial B, mengatakan dirinya hanya bisa menebus mesin air senilai Rp200 ribu.
“Itu katanya uang capek. Tiap petani kalau ambil harus bawa pompa air bekas, untuk menandakan mereka petani,” ujarnya.
B menyebutkan ada beberapa alat pertanian lainnya yang juga bisa diambil dengan menebus sejumlah uang.
“Pompa air Rp200 ribu, kilometer Rp250-300 ribu, traktor Rp15-17 juta,” sebutnya.
Hingga kini, belum ada konfirmasi dari pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros.
Kadis Pertanian Maros yang dihubungi pukul 14.39 Wita belum merespon.
Kades Timurung Akan Diperiksa
Dalam perkembangan terbaru, Kepala Desa (Kades) Timurung Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Suriati, bakal menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Bone.
Suriati diduga terseret kasus bantuan alsintan berupa traktor tangan dari Kementan.
Dari informasi yang dihimpun, Suriati sudah dipanggil oleh pihak Kejari Bone untuk dimintai keterangan.
Namun, dirinya mengungkapkan belum bisa menghadiri panggilan tersebut lantaran sedang merawat suaminya yang sakit di Kota Makassar.