Fakta Terbaru KKB Pasca Penembakan, Diminta Kembali ke Ibu Pertiwi hingga Desakan DPR
Pada Senin (10/12/2018), tepat di Hari HAM Sedunia, pihak KKB Papua menyerukan surat terbuka mereka. Surat tersebut ditunjukan kepada Presiden.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Fathul Amanah
Bahkan, kata Kalla, saat ini pemerintah yang sedang membangun jalan Trans Papua demi kemajuan masyarakat di sana justru dipandang negatif oleh kelompok separatis.
Baca: TNI-POLRI Ungkap Identitas Panglima Tertinggi KKB yang Lakukan Pembantaian di Papua
Mereka, kata Kalla, menilai dengan dibangunnya jalan Trans Papua justru semakin mendatangkan orang dari luar untuk menguasai Papua.
"Jadi politik sudah dikasih, ekonomi sudah dikuasai. Apanya lagi yang bisa didialogkan coba? Semua sudah maksimum," ujar Kalla.
"Maka tinggal juga pemahaman yang dilakukan oleh masing-masing pihak pimpinan-pimpinan untuk memahami supaya bersih birokrasi di sana, supaya apa yang telah diberikan dinikmati semua pihak," lanjut dia.
3. Desakan DPR
Ketua DPR, Bambang Soesatyo, mendorong pemerintah menetapkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai organisasi teroris.
Menurut Bamsoet, panggilan akrabnya, OPM menjadi dalang tindakan brutal, yakni melakukan pembantaian terhadap pekerja Trans Papua.
Baca: Emanuel Bano Disebut Pernah Tidur di Rumah Anggota OPM Sebelum Jadi Korban Pembantaian di Papua
"Kalau kita mau, kita bisa mendesak PBB untuk memasukkan Organisasi Papua Merdeka sebagai organisasi teroris, sebagaimana definisi PBB itu sendiri," terang Bamsoet dalam pidato penutupan masa sidang DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
"Sebab, mereka sudah membunuh secara brutal dan meneror warga sipil tidak berdosa," ucap Bamsoet.
Kemudian, Bamsoet mewakili seluruh anggota DPR mengutuk keras insiden pembantaian yang menimpa karyawan PT Istaka Karya.
Selain itu, Bamsoet juga meminta pemerintah tegas dalam memburu pelaku pembantaian demi terciptanya Papua yang kondusif.
Baca: Hei Ada yang Hidup, Anggota KKB Terkejut Ada Korban Penembakan yang Dikira Tewas Berusaha Kabur
"DPR mengutuk keras kelompok pembantai bersenjata di Papua yang telah melakukan tindakan keji terhadap warga yang tidak berdosa," ujar Bamsoet.
"DPR juga berharap pemerintah dapat mengambil tindakan tegas dan keras terhadap pelaku dan memulihkan kondisi keamanan di Papua," papar Bamsoet.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.