5 Fakta Unik Hari Raya Galungan di Bali, Tradisi Ngejot hingga Aneka Budaya di Tiap Daerah
Berikut ini rangkuman fakta unik tradisi Galungan dan Kuningan di Bali tradisi ngejot yang masih terjaga.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Tradisi ini juga semakin mempererat persaudaraan.
Selain ngejot kepada sesama, di daerah Buleleng juga ada ngejot punjung ke setra saat Galungan.
Ngejot punjung ini dilakukan dengan membawa sodaan ke makam keluarga di setra.
5. Tradisi Berbeda Tiap Daerah
Dilansir dari Kompas.com, ada beberapa tempat melihat upacara khas Galungan dan Kuningan.
Di Pura Petilan, Desa Kesiman, Denpasar, kamu bisa melihat upacara Pengerebongan yang menghadirkan tradisi ngurek.
Ini adalah tradisi semacam debus, dengan cara menusuk diri dengan keris saat berada dalam kondisi trance.
Di Desa Timrah, Kabupaten Klungkung, terdapat tradisi Perang Jempana.
Jempana atau tandu yang membawa usungan sesajen dan simbol dari dewata diarak ke pura untuk didoakan.
Keseruan terjadi di jalanan, ketika para pengarak jempana saling beradu.
Mereka larut dalam suasana trance dengan iringan gamelan yang mengentak.
Saat Kuningan, beberapa tempat yang bisa Anda datangi antara lain Pura Sakenan (Pulau Serangan) dan Desa Menggu (Mengwi, Denpasar).
Di Desa Menggu terdapat tradisi Motekan, yakni beradu tongkat setinggi tiga meter.
(Tribunnews.com / Bunga)