Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

SOSOK Daood Abdullah, Drummer Grup Musik Debu yang Gabung sejak Usia 14 Tahun, Pernah Main FTV

Daood lahir di Texas, Amerika, pada 28 September 1988. Ia merupakan menggebug drum alias darbuka dalam Debu.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in SOSOK Daood Abdullah, Drummer Grup Musik Debu yang Gabung sejak Usia 14 Tahun, Pernah Main FTV
Instagram @daooddebu
Daood lahir di Texas, Amerika, pada 28 September 1988. Ia merupakan menggebug drum alias darbuka dalam Debu. 

Selain disibukkan dengan kegiatannya saat bermain darbuka, Daood juga hobi berolahraga.

Di sela-sela kesibukannya, ia masih menyempatkan untuk berolahraga.

Tak hanya itu, Daood juga gemar traveling ke berbagai tempat.

Termasuk wisata alam terbuka.

Hal ini terlihat dari berbagai unggahannya saat pergi ke tempat-tempat bernuansa alam di akun media sosialnya.

Pernah Main FTV

Setelah sukses sebagai pemusik, Daood dapat banyak tawaran untuk melebarkan sayapnya di dunia akting.

BERITA TERKAIT

Tahun 2014, ia pernah menjadi pemeran dalam FTV berjudul Bule Jadi Santri.

Namun tampaknya hal itu tidak berlangsung lama, Daood lebih banyak berkecimpung di dunia musik gambus.

Daood menikah dengan Samah El Koshly.
Daood menikah dengan seorang perempuan cantik asal Lybia yang bernama Samah El Koshly.

Mengenal Grup Musik Religi Debu

Dikutip Wikipedia, Debu merupakan grup musik yang dibentuk pada 2001.

Sejak awal dibentuk hingga saat ini Debu berbasis di Jakarta, dan memiliki total personil 12 orang.

Sebagian besar personil Debu merupakan keturunan Amerika, sedangkan anggota lainnya berasal dari Indonesia.

Beberapa anggota aslinya adalah dosen dari salah satu universitas di Makassar.

Awal mula dibentuk, Debu adalah ekstrakurikuler di universitas tersebut.

Arti nama Debu memiliki filosofi yang cukup dalam.

Grup musik Debu
Grup musik Debu (net)

Debu berharap musik mereka tidak lebih dominan dari pesan dalam lirik yang ingin disebarkan.

Mereka berharap orang akan mulai memahami siapa mereka, siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.

Tapi setelah itu, orang harus melupakan semuanya karena Debu bukanlah apa-apa, atau siapa pun, sehingga tidak ada alasan untuk bertanya tentang siapa mereka.

Mereka datang dari-Nya dan sedang dalam proses kembali kepada-Nya.

Apa yang harus diingat, bagaimanapun, adalah pesan yang mereka bawa.

Genre musik Debu adalah campuran Timur Tengah dengan perpaduan tradisional Indonesia.

Seperti dentuman drum, biola, santur, gitar flamenco, baglama, tambura, oud, dumbek, bass elektrik dan instrumen suling Sunda.

Sementara itu, lirik musik Debu membakan tentang kedamaian, cinta dan kerinduan kepada Sang Pencipta.

Pesan cinta dan bagi mereka itu adalah esensi Islam, cara Sufi .

Lagu-lagu Debu dibuat dalam berbagai bahasa mulai dari Indonesia, Arab, Inggris, Persia, Turki, Spanyol dan China.

Setidaknya Debu telah lima album Indonesia dan satu album Turki.

Baca berita terkait Daood Abdullah Al Daood dan grup musik Debu lainnya

(Tribunenws.com/ Dipta)(TribunJatim.com/ Ficca Ayu Saraswaty)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas