Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Uniknya Seumuleung, Ritual Memuliakan Keluarga Raja di Aceh Jaya

Inilah keunikan Seumuleung, sebuah ritual adat Aceh untuk memuliakan keluarga raja dari kawasan Aceh Jaya. Apa uniknya?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Inilah Uniknya Seumuleung, Ritual Memuliakan Keluarga Raja di Aceh Jaya
Foto-foto: Majelis Zikrullah
Ritual adat Seumuleung (memuliakan raja) dari Kabupaten Aceh Jaya. 

Prosesi Memuliakan Raja

Ritual yang dihelat saban hari ke-3 Idul Adha tersebut diawali dengan Raja Daya memasuki Astaka Diraja (balai upacara) dan disambut oleh para raja lainnya.

Selanjutnya raja memberikan nasihat yang dirangkai dengan menyuap nasi oleh dayang khusus serta jamuan makan bersama dengan para tetamu.

Semburat warna kuning yang dikenal sebagai warna raja diraja Aceh menyala di setiap perkakas yang dipakai.

Mulai dari pakaian adat raja, tirai yang membungkus panggung, hingga alas penutup makanan.

Ritual adat tersebut turut dihadiri oleh pejabat kabupaten setempat mulai dari bupati, ketua DPRK, serta unsur SKPK.

Tak ketinggalan ratusan ribu warga dari Kabupaten Aceh Jaya dan tetangganya Kabupaten Aceh Barat, dan Kota Banda Aceh menyemut di pinggir pantai Lamno, tempat prosesi dihelat.


Keindahan panorama alam Lamno Kabupaten Aceh Jaya.
Berita Rekomendasi

Memuliakan raja yang masuk dalam kalender even Dinas Kebudayaan dan Pariwsiata (Disbudpar) Aceh tersebut mmerupakan atraksi yang banyak ditunggu-tunggu sehingga tak heran jika menyedot perhatian massa.

“Ini untuk pertama kalinya saya menghadiri acara seumuleung. Sangat menarik karena di sini kita bisa melihat langsung adat warisan endatu (nenek moyang). Hanya saja Astaka Diraja masih minim perhatian, padahal ritual adat ini unik dan menarik bagi wisatawan,” ujar Nani, salah seorang pengunjung asal Kota Banda Aceh.

Usai mengikuti prosesi memuliakan raja, rombongan kemudian menapaki anak tangga menuju puncak bukit Gle Jong guna melakukan ziarah kubur.

Doa dan lantunan zikir mengawang di langit Lamno.

Anak tangga yang berjumlah hingga puluhan mengantarkan pengunjung ke puncak bukit.

Terbuat dari keramik dan dibangun menanjak namun berkelok.

Hal itu dimaksudkan guna memudahkan perjalanan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas