Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Rusia Uji Coba Rudal Yars Berjangkauan 7.500 Mil, Mampu Serang Semua Negara di Eropa

Latihan perang ini dilakukan setelah mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan krisis dapat menyebabkan 'akhir umat manusia'

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rusia Uji Coba Rudal Yars Berjangkauan 7.500 Mil, Mampu Serang Semua Negara di Eropa
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Peluncur rudal balistik antarbenua Yars Rusia berparade melalui Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. Vladimir Putin telah melakukan latihan nuklir dengan rudal Yars antarbenua yang diluncurkan di sebuah hutan di Siberia barat. 

Medvedev, yang merupakan presiden pengganti Putin antara 2008 dan 2012, mengatakan di Telegram hari ini: 'Gagasan untuk menghukum negara yang memiliki potensi nuklir terbesar itu sendiri tidak masuk akal. Dan berpotensi mengancam keberadaan umat manusia.'

Dia kemudian menuduh AS mencoba 'menabur kekacauan dan kehancuran' melalui ICC, mencap negara adidaya Barat sebagai 'pemberani atau idiot'.

Orang dalam Kremlin mengatakan: 'Semua sejarah Amerika, dari saat penaklukan orang Indian, adalah perang pemusnahan berdarah. Dan kita berbicara tentang pemusnahan paling brutal terhadap penduduk sipil.

'Ini telah menjadi gaya khas politik Amerika, siapa pun yang berkuasa di sana. Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki dengan cara ini - hanya untuk membenarkan pengeluaran besar untuk 'Proyek Manhattan' nuklir.

'Vietnam dan Korea, Yugoslavia dan Irak, Kuba, Afghanistan dan Suriah sangat menyadari betapa berbahayanya konsekuensi dari invasi semacam itu - daftarnya panjang, dan terus diperbarui.

'Amerika telah membunuh lebih dari 20 juta orang di 37 negara sejak akhir Perang Dunia II, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Global Research.'

Berita Rekomendasi
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas