Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Catatan HUT Ke-78 RI dan HUT Ke-20 PPAD: Heroik Kodir dari Tanah Blitar
Perang mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan Sukarno – Hatta, atas nama bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 di rumah Pegangsaan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Aneka kisah muncul dari kota Blitar.
Pernah ada tokoh Supriyadi (PETA) yang memberontak di zaman Jepang.
Proklamator Bung Karno juga dimakamkan di kota ini.
Yang terbaru, Mbah Abdul Kodir (98), seorang veteran pemberani yang masih hidup.
Semangatnya tetap berkobar, meski tubuh tergolek di tempat tidur karena uzur.
Tersebutlah, sebuah tayangan tentang sosok Mbah Abdul Kodir.
Ia diwawancarai di tempat tidur, sambil mengenakan baju batik LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia). Sesekali, mot coklatnya (peci perahu) juga dikenakan.
Masih tampak gagah. Garis wajahnya mengguratkan perjuangan hidupnya yang keras.
Tayangan Youtube itu berlabel channel Album Sejarah Indonesia di-upload 22 November 2022.
Syahdan, Jepang kalah perang dan Sekutu masuk kembali ke Tanah Air.
Belanda membonceng tentara sekutu dan hendak menancapkan kukunya kembali di wilayah Nusantara.
Pecah pertempuran di seluruh penjuru Tanah Air.
Perang mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan Sukarno – Hatta, atas nama bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 di rumah Pegangsaan Timur.
Abdul Kodir yang ketika itu adalah seorang santri di salah satu pondok pesantren.