Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Guru Besar, Prabowo, Gibran, Lalu Siapa Lagi?
Kepekaaan guru besar yang mengeluarkan imbauan moral itu terbilang terlambat muncul. Padahal, tanda-tanda despotisme Jokowi telah tampak sejak lama.
Editor: Malvyandie Haryadi
PDIP seharusnya punya keinsafan untuk melakukan penebusan dosa.
Utang besar yang mesti dilunasinya itu hanya bisa impas jikalau PDIP tidak sebatas melontarkan kecaman-kecaman ke berbagai institusi negara, seperti disuarakan Megawati di panggung kampanye akbar paslon 03 di Gelora Bung Karno pada 3 Februari lalu.
Sebaliknya, langkah konkret yang harus PDIP ambil selekasnya adalah merealisasikan wacana yang sempat mengapung sekian waktu lalu.
Yaitu, menarik semua menteri asal PDIP dari kabinet dan secara sungguh-sungguh mengikhtiarkan hak angket DPR.
Dengan sekian banyak hasil survei yang objektivitasnya dinyinyiri khalayak luas, tidak terlalu mudah meramal prospek Ganjar dan Mahfud menjadi RI1-RI2.
Terlepas apa pun hasil pilpres 2024, satu perkataan Bung Karno patut diteriakkan ke telinga PDIP: "Banyak bicara, banyak bekerja!"
Masa untuk beretorika sudah habis. Sekarang, kapan PDIP akan bernyali menjatuhkan hukuman kepada penguasa atas segala kedurhakaannya? Allahu a’lam.