Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Apa yang Kita Tahu Tentang Iran? Sabar Balas Serangan Demonstratif Israel
Iran bertekad membalas serangan Israel yang menewaskan dua jenderal Korps Garda Republik Iran di Damaskus, Suriah.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Termasuk mengeksploitasi konflik antarnegara sekitar. Perbedaan mendasarnya adalah, tidak seperti Iran yang revolusioner, Israel tidak hanya bergantung pada dirinya sendiri tetapi juga pada pelindung eksternal, yaitu AS.
Asal usul hubungan ini sudah jelas. Munculnya negara Yahudi modern di Palestina merupakan hasil dari sejarah Eropa abad 20. AS dan Inggris memainkan peran yang menentukan.
Keputusan-keputusan yang diambil pada pertengahan abad yang lalu merupakan akibat langsung dari bencana holocaust.
Dukungan eksternal terhadap Israel ditentukan oleh faktor-faktor lain. Namun yang penting dalam konteks ini adalah hal itu menentukan.
Segalanya menjadi berbeda. Di satu sisi, bantuan eksternal telah memungkinkan Israel menjadi negara terkuat di Timur Tengah secara militer dan mengisolasi diri secara politik.
Di sisi lain, dalam hampir setiap konflik yang melibatkan Israel, pihak-pihak eksternal yang besar mau tidak mau melakukan intervensi demi kepentingan mereka sendiri, yang belum tentu sejalan dengan aspirasi negara tersebut.
Penyimpangan ini tidak dimotivasi oleh ketertarikan pada masa lalu, namun oleh keinginan untuk memahami masa kini dan kemungkinan masa depan.
Menurut Editor in Chief Russia in Global Affair ini, jika patronase eksternal dipandang sebagai prasyarat keberhasilan Israel, maka perubahan bisa terjadi.
Intensitas konfrontasi saat ini di Palestina sangatlah tinggi, dilihat dari konsentrasi kekerasan dan tingkat kerusakan yang nyata sangat besar.
Hal ini begitu signifikan sehingga penolakan secara lahiriah terhadap apa yang terjadi, khususnya tindakan Israel, menjadi fakta kehidupan yang semakin nyata.
Tentu saja, suatu negara dapat mengabaikan keputusan lembaga-lembaga internasional yang tidak mempunyai sarana untuk menegakkan keputusan mereka.
Namun, mereka tidak bisa mengabaikan opini publik.
Saat ini, massa kritis semakin menumpuk, dan hal ini dapat mempengaruhi keberanian para patron, terutama karena masing-masing dari mereka memiliki kekhasan politik internalnya masing-masing.
Operasi militer di Jalur Gaza telah berlangsung selama enam bulan, dan masalah utamanya adalah belum adanya hasil nyata.