Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Houthi Yaman dan Nasib Kapal Induk USS Dwight Eisenhower di Laut Merah
Houthi Yaman mengklaim berhasil menyerang kapal induk USS Dwight Eisenhower di Laut Merah pada 1 Juni 2024.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Serangan di Provinsi Hodeideh mengenai pelabuhan Salif, sebuah gedung radio di distrik Al-Hawk, kamp Ghalifa dan dua rumah.
Brigjen Yahya Saree menambahkan, serangan terhadap kapal induk USS Dwight Eisenhower dilakukan dua kali dalam tempo 24 jam.
Menurut Yahya Saree, rudal balistik yang ditembakkan mengenai sasaran secara akurat. Tapi ia tidak menyampaikan detil dan bukti-buktinya.
Selain kapal induk, Houthi Yaman mengincar kapal perusak AS dan kapal Abliani di Laut Merah, serta kapal-kapal logistic afiliasi barat dan pendukung Israel.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), sebuah detasemen Angkatan Laut Kerajaan, melaporkan pada 1 Juni 2024 menyaksikan sebuah insiden 48 mil laut barat daya Hodeidah.
Nakhoda kapal menyaksikan ledakan besar pada jarak yang cukup jauh dari kapal. Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan pasukannya mencegat pesawat tak berawak Houthi di selatan Laut Merah pada 1 Juni.
Dua pesawat nirawak lain jatuh di Laut Merah. Komando Pusat AS mengklaim tidak ada cedera atau kerusakan apapun dilaporkan kapal AS, koalisi, atau kapal komersial lain.
Apa yang terjadi pada 31 Mei dan 1 Juni 2024 di Laut Merah memantik isu kuat di berbagai media sosial.
Sejumlah konten kreator mengulas kabar yang bersliweran yang menyebut kapal induk USS Dwight Eisenhower rusak hebat.
Kapal induk itu berikut armada pengawalnya terpaksa ditarik mundur ke pelabuhan Jeddah, Arab Saudi.
Bahkan ada yang menyebut kapal induk itu tenggelam. Kabar ini tidak terverifikasi, dan belum ada narasumber resmi yang terbuka mengklarifikasinya.
Namun, apapun hasilnya, Pentagon tidak membantah fakta upaya serangan balik Houthi Yaman yang diarahkan ke armada kapal perang AS dan koalisinya.
Houthi Yaman menggunakan persenjataan yang dikirim Iran, telah menyerang puluhan kapal yang berafiliasi dengan Israel atau milik AS dan Inggris di Laut Merah, Teluk Aden, Laut Arab, Samudera Hindia, dan Laut Mediterania.
Serangan langsung dilakukan sejak November 2023, sebagai tanggapan terhadap perang Israel dan penghancuran Gaza.