Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rontoknya Bisnis Volkswagen, Jerman Kena Tulah Memusuhi Rusia
Mahalnya biaya energi setelah pasokan migas Rusia dihentikan membuat Volkswagen kelimpungan. Biaya produksi dan operasional juga menjulang.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Dua faktor selalu menjadi dasar bagi Jerman sebagai lokasi industri; keseriusan dan ketepatan pekerja Jerman dan energi yang murah. Jadi, penyebabnya dapat ditemukan dalam politik.
Perdebatan dalam kebijakan energi Jerman semuanya diketahui tidak masuk akal.
Pertama, Jerman menutup pembangkit listrik tenaga nuklir karena program energi hijau atau ramah lingkungan.
Tetapi penghentian itu dibarengi program pembelian listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir di luar Jerman.
Kemudian turbin angin dipasang di mana-mana, meskipun teknologi ini tidak dapat memenuhi kebutuhan listrik orang Jerman.
Sekarang, Jerman membeli gas cair yang mahal dari Amerika Serikat, karena mereka ingin melepaskan gas Rusia yang lebih murah karena alasan politik.
Krisis dalam industri otomotif Jerman adalah krisis dalam kebijakan politik energi Jerman.
Tentu saja, dengan bangkitnya industri otomotif Tiongkok, situasi di pasar dunia telah berubah dan ada lebih banyak persaingan.
Tetapi fondasi penting untuk setiap produksi. Dengan energi yang mahal, suatu industri tidak dapat lagi tetap kompetitif.
Keputusan politik yang salah oleh pemerintahan Kanselir Olaf Scholz saat ini sedang menghancurkan ekonomi Jerman, dan berpotensi merusak kemakmuran Eropa.
Terbukti, memusuhi Rusia atas nama agenda NATO lebih banyak mudaratnya bagi Eropa, ketimbang hasil positif bagi mereka.
Hal yang menggelikan, dalam situasi konflik ini, Amerika Serikat tetap menjadi pihak yang paling memetik manfaat dan keuntungan karena bisa menjual gas ke Eropa.
Komplek industri militer Amerika Serikat juga berderak kencang, memproduksi dan memasok aneka senjata ke Ukraina.
Produsen militer AS juga memetik fulus karena memproduksi aneka senjata modern untuk negara-negara NATO yang stok senjata lamanya dihibahkan ke Kiev.(Tribunnew.com/Setya Krisna Sumarga)