Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Belajar dari Tiongkok, Ini Strategi Membangun Industri Protein Hewani di Indonesia
Industri susu adalah perpaduan industri protein hewani yakni susu dan daging sapi yang merupakan industri daur ulang dan keberlanjutan
Editor: Eko Sutriyanto
Produksi susu dari sapi di tempat ini rata-rata lebih dari 10 ton per ekor per tahun dengan kualitas susu terjamin, sangat menjaga pengelolaan terhadap lingkungan.
Pabrik pengelolaan susu modern yang menghasilkan berbagai produk untuk pasar yang kompetitif, meningkatkan konsumsi susu berprotein per tahunnya, memiliki jaringan industri dan layanan pendukung yang baik.
Kemudian memiiliki tenaga kerja yang kompeten dan berwawasan luas, sapi jantan dan sapi potong dari industri susu memasok daging sapi dalam jumlah besar
Bagaimana Pemerintah Tiongkok Membangun Industri Susu?
Pemerintah Tiongkok sendiri menyediakan sumber daya lahan, menyediakan infrastuktur dan akses untuk jalan, listrik, air dan internet.
Pemerintah juga memberikan subsidi infrastruktur untuk bangunan peternakan dan fasilitas produksi Subsidi bervasiasi antara 8-10 persen dari total investasi
Pemerintah menyediakan subsidi impor bibit sapi betina yang bervariasi antara Rp 4.000.000 – Rp. 5.000.000 / ekor atau 15?ri nilai total
Pemerintah membebas PPN (13%) dan Bea Masuk (5%) untuk sapi betina impor, bebas PPN (13%) untuk penjualan susu perah dan bebas Pajak Badan (25%) untuk pengusaha dan petani kecil.
Bagaimana Pemerintah Tiongkok Mengatasi Tantangan Perdagangan Bebas dan Berkelanjutan untuk Industri Pertanian Lokal?
Pemerintah Tiongkok menerapkan Standar Susu Segar dan Kebijakan Label untuk memperkuat sistim pengawasan dan penegakan hukum terhadap produk susu impor serta memperkuat perlindungan konsumen
Juga memperkenalkan dan mempromosikan konsumsi susu pasturisasi segar dan mengembangkan kebijakan untuk mendukung susu pasturisasi sebagai industri yang sedang berkembang.
Baca juga: 5 Fakta Susu Sapi Impor Bebas Pajak, Ancam Produk Susu Sapi Dalam Negeri?
Pemerintah juga menerapkan kebijakan bagi pengolah susu untuk berinvestasi dan mengendalikan minimal 30% susu segar local dan mendukung peternak sapi perah skala kecil dan menengah sebagai pemasok utama mereka
Saat ini Indonesia perlu mengembangkan industri peternakan sapi perah lokal?
Langkah ini dilakukan mengingat ancaman kedaulatan dan keamanan pangan, pentingnya Pengendalian Sumber Protein (Susu dan Daging Sapi) bagi Kesehatan Nasional dan kebanggaan nasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.