Keempat, Sugiono Wiyono, CEO PT Trikomsel Oke Tbk. Nama ini terkenal, karena banyak membantu entrepreneur muda yang baru membangun usaha di indistri digital Indonesia.
Beberapa investasi Sugiono antara lain Kapanlagi Network dan Mig33 yang kini berubah nama menjadi Migme.
Pada 2011, Sugiono antara lain bersama Andi S Boediman mendirikan Ideosource, perusahaan modal ventura lokal, dengan dukungan investor dari Indra Widjaja (Sinarmas Group).
Hingga kini 22 startup telah mereka danai, antara lain 8wood (online fashion), Saqina (e-commerce), aCommerce, Orori (e-commerce), dan FemaleDaily (online media).
Kelima, Amir Sambodo lewat payung TeknoVentura. Bekas CEO Berau Coal ini tidak hanya investasi di startup teknologi digital, tapi juga teknologi lebih luas seperti pembangkit listrik.
Startup yang sudah dibantu, antara lain T-files (vendor turbin pembangkit listrik tenaga arus laut), GNFI (media massa dengan platform sosial media), Bitread (platform penerbitan digital), Nuesto (software house untuk platform antrean online dan sosial media untuk masjid), beberapa startup dengan basis web.
Menurut dia, investasi yang sudah dikeluarkan berkisar Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar.
Seluruh startup yang didanai TeknoVentura berkembang cukup baik sesuai dengan skala bisnis di setiap sektor usahanya.
“Kami tidak mengukur kecepatan payback period karena lebih mengutamakan pertumbuhan yang berkesinambungan. Yang jelas mereka semua berkualitas,” kata dia.
Keenam, Elisa Lumbantoruan, mantan direktur PT Garuda Indonesia Tbk.
Elisa mengaku menjadi angel investor, tapi kurang serius karena berhenti sejak 2014. Namun, Elisa menolak menyebutkan nama-nama startup yang dibantu.
Yang jelas, beberapa startup telah tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai harapannya.
“Beberapa startup saya bantu. Dananya tidak besar, sekitar Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. Yang lebih signifikan sebenarnya bantuan pemikiran, seperti mentoring atau advisory,” kata dia.
Ketujuh, beberapa angel investor menggabungkan diri mereka dalam jaringan yang dinamakan Angel Invesment Network Indonesia (Angin).
Sebut saja Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group, Diono Nurjadin (CEO Cardig International), Izak Jenie (Direktur 7-Eleven Indonesia), dan lain-lain.(Aprillia Ika)