News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merger Bank Syariah

Merger Tiga Bank BUMN Syariah Dijanjikan Tidak Timbulkan PHK Karyawan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baris belakang (kiri - kanan): Sis Apik Wijayanto (Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk), Sunarso (Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk), Royke Tumilaar (Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk), Kartika Wirjoatmodjo (Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara), Hery Gunardi (Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk), Catur Budi Harto (Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk), Pantro Pander Silitonga (Direktur Bisnis Indonesia Financial Group). Baris depan (kiri - kanan): Abdullah Firman Wibowo (Direktur Utama PT Bank BNI Syariah), Toni EB Subari (Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri), Ngatari (Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk) Setelah penandatanganan Conditional Merger Agreement untuk Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah milik BUMN, di Jakarta, Senin (12/10) .

"Selain itu, berharap hasil bank merger ini nantinya mampu memperkuat ekonomi syariah dan memberikan kebermanfaatan dan kebaikan dunia maupun akhirat yang lebih luas bagi umat," kata Firman.

Firman menambahkan, BNI Syariah memberikan dukungan penuh upaya pemerintah melakukan penggabungan bank syariah milik BUMN serta siap bekerja sama dan bersinergi.

“Sinergi ini akan menghasilkan bank syariah yang lebih kuat, solid, dan terbesar di Indonesia. Sudah saatnya kita sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah yang besar," kata dia.

Wakil Sekretaris Jendral BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Arief Rosyid menilai, penggabungan bank-bank BUMN syariah akan meningkatkan dan memperkuat pengembangan serta
posisi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

"Langkah yang diambil Erick Thohir selaku Menteri BUMN tepat dan membawa angin segar untuk
kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat sekitar 70 persen kegiatan ekonomi dan keuangan syariah saat ini masih berpusat di perbankan syariah," kata Arief.

Merger juga diyakininya akan mendorong kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Kebijakan ini dianggapnya tepat dilakukan ketika pandemi Covid-19 masih belum mereda.

“Bank umum syariah milik Himbara selama pandemi tercatat memiliki kinerja baik dan
di atas rata-rata industri perbankan nasional,” ujarnya.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas. Robikin menganggap merger bank-bank umum syariah milik negara memang harus segera diwujudkan.

“Bank syariah yang kuat sangat dibutuhkan di tengah makin bergairahnya pertumbuhan ekonomi syariah di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Untuk itu, saya kira bagus apabila bank syariah BUMN merger,” kata Robikin.

Conditional Merger Agreement (CMA) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sudah dilakukan Senin (12/10/2020) malam oleh perwakilan tiga bank Himpunan Bank Negara (Himbara)
yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk; serta tiga bank syariah BUMN yakni PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.(Tribun Network/nas/van/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini