Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Sebanyak 16 kapal yang mengangkut 25 juta ton biji-bijian dan gandum berangkat dari Ukraina untuk diekspor ke sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah melalui Pelabuhan Odessa, Senin (1/8/2022).
Pemberangkatan kapal pengangkut gandum dan biji-bijian tujuan ekspor ini disaksikan langsung Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy,
"Kemungkinan besar kapal pertama akan meninggalkan pelabuhan pada Senin, Kita akan melihat kapal meninggalkan pelabuhan paling lambat keesokan harinya," Juru Bicara Kepresidenan, Ibrahim Kalin.
Pengiriman ini merupakan kali pertama yang dilakukan Ukraina, setelah beberapa bulan terakhir kegiatan ekspor pangannya terpaksa berhenti akibat serangan invasi Rusia.
Operasi militer yang dilakukan Putin tak hanya memukul ekonomi Ukraina, namun juga telah memicu krisis pangan di berbagai belahan negara hingga membuat jutaan warga dunia terancam mengalami kekurangan makanan bergizi.
Baca juga: Volodymyr Zelensky: Ukraina Siap Memulai Kembali Ekspor Gandum
Kekhawatiran inilah yang membuat organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersikeras untuk mengajak Ukraina dan Rusia sebagai pengekspor pangan dunia untuk melangsungkan kesepakatan ekspor pangan, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya krisis pangan global.
Sebelum akhirnya bisa dikapalkan untuk ekspor, jutaan ton gandum Kiev awalnya terancam gagal dikirimkan karena gudang pangan Ukraina yang terletak di Plabuhan Odessa di Laut Hitam hancur diserang rudal Rusia.
Baca juga: Ukraina Berupaya Lanjutkan Ekspor Gandum Meskipun Rusia Menyerang Kota Pelabuhan Odesa
Meskipun semua gandum berhasil diselamatkan, namun adanya serangan tersebut telah membuat kepercayaan Ukraina kepada Rusia mulai luntur.
Namun dengan dorongan Turki dan PBB akhirnya kegiatan ekspor Ukraina kembali dilangsungkan.
Mengutip dari Middle East Eye, rencananya pengiriman ekspor yang dilakukan Ukraina selama 120 hari ini kedepan melalui pelabuhan Chornomorsk, Odessa dan pelabuhan Pivdennyi, dengan target pengiriman mencapai 5 juta ton perbulannya.
"Persiapan telah mencapai titik untuk memungkinkan kapal meninggalkan pelabuhan Odessa," tambah Kalin.