Karena datanya tidak ada, akhirnya berlaku asas siapa cepat dia dapat.
Begitu sudah habis, petani yang tadinya ingin menebus menjadi tidak kebagian.
"Ini persoalan mendasar, dan ini sudah terjadi bertahun-tahun," kata dia.
"Walaupun tadinya menggunakan kelompok, lalu menggunakan kartu tani, tapi inilah yang terjadi. Dan inilah yang harus kita bereskan," sambung dia.
Hal tersebut, menurutnya juga terkait dengan persoalan selanjutnya yakni mahalnya biaya transportasi.
Beberapa temuan di Mentawai misalnya, menjadi persoalan karena biaya transportasi yang mahal.
"Oleh karena itu mestinya penyaluran untuk remote area seperti di Mentawai, pemerintah daerah juga harusnya memiliki concern, bukan hanya pemerintah pusat saja. Tapi pemerintah daerah harus memiliki concern karena ada persoalan dalam mendistribusikan," kata dia.