"Ini adalah komitmen semua pemasok tanpa kecuali yang dibuat hari ini, bahwa mereka akan menerima pemutusan kontrak ketika harga naik sangat tinggi dan tidak berkelanjutan untuk beberapa toko roti," jelas Le Maire.
Kontrak listrik produsen roti sekarang dapat ditinjau berdasarkan "kasus per kasus" tergantung pada situasi masing-masing pembuat roti, kata Le Maire setelah pertemuan dengan para eksekutif dari pemasok energi termasuk Electricite de France (EDF) dan TotalEnergies pada Selasa.
Baca juga: Ancaman Resesi 2023 Kian Nyata, Ekonom Ingatkan Bank Sentral Agar Perketat Kebijakan Makro
Banyak pembuat roti terkenal di Prancis, yang memproduksi baguette dan croissant, tertatih-tatih hingga berada di ambang kehancuran finansial setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu membuat harga pangan dan energi melonjak.
Presiden Konfederasi Pembuat Roti Prancis, Dominique Anract, sebelumnya mengatakan penghapusan "rotten contracts/kontrak busuk" adalah salah satu tuntutan utama industri roti.
Le Maire mencatat, industri roti Prancis sedang menghadapi krisis setelah baguette berhasil masuk ke daftar warisan budaya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada November.
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne sebelumnya telah mengonfirmasi rencana untuk membantu produsen roti di negara itu mengatasi tagihan energi yang meningkat, memungkinkan mereka untuk menyebarkan pembayaran pajak mereka "dari waktu ke waktu dan mungkin pembayaran tagihan energi mereka untuk bulan-bulan pertama tahun ini".