"Bahwa kami sudah mengusulkan kepada Pak Didiek dan pemerintah agar di Januari 2021 supaya minta kereta bekas disetop utamakan produk INKA," kata Andre.
Andre menyebut PT INKA mampu memproduksi kereta dalam jangka waktu 18 bulan. Selain itu, kondisi PT INKA yang dikatakan kosong lantaran tidak adanya pesanan dari pihak KCI.
"Nah katanya kosong, kenapa kosong? Karena memang belum dapat order Pak. Kalau sudah dapat order dari KCI yang ditunggu-tunggu baru mereka beli alat produksi dan lain-lain dan terus untuk memproduksi itu 18 bulan selesai," pungkas Andre.
Anggota Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty menolak rencana impor KRL bekas. Dia beralasan, tak ada keadaan yang mendesak agar PT KAI melakukan impor KRL bekas.
Dalam pernyataannya, Evita menilai kondisi chaos KRL hanya terjadi pada momen tertentu misalnya Lebaran maupun tahun baru.
Hal itu disampaikan Evita dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI, Senin (27/3/2023) yang dikutip dari youtube komisi VI.
"Sekarang apakah kita chaos kalau kita tidak impor ini barang bekas. Apakah kita chaos? karena impor pun itu kan sudah lewat? Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya chaos itu kan di lebaran," ujar politikus PDIP ini.
"Ini kan sudah lewat semua kechaosan kita. Apakah memang ini suatu urgensi kalau kita tidak impor kita chaos. Nah, ini juga menjadi pertanyaan bagi saya Pak," sambungnya.
Pernyataan Evita itu mengundang sorotan dari warganet sekaligus pengguna moda transportasi umum itu .
Pasalnya, Evita dianggap tidak mengetahui fakta yang terjadi di lapangan.
"Yg mau jadi anggota DPR mesti ikut pelatihan jadi rakyat jelata dulu selama 1 tahun," tulis akun @kozi****.
"Statement ibu ini benar benar mencerminkan bahwa dia gapernah naik KRL. Dikiranya KRL ramai cuman saat lebaran sama tahun baru aja, hebat emang," tulis komentar dari akun @ardiansyah*****.
"Suruh berkantor di Manggarai," timpal warganet lainnya.
Banyak warganet juga menyarankan agar anggota DPR tersebut untuk naik KRL di jam-jam sibuk.