News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekspor Pasir Laut

Jokowi Bantah Dibukanya Ekspor Pasir Laut untuk Muluskan Investasi Singapura di IKN

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah kembali membuka ekspor pasir laut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut yang terbit 15 Mei 2023. Pemerintah menghentikan ekspor pasir laut melalui Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 177 Tahun 2003 tentang Penghentian Sementara Ekspor Pasir Laut. Jokowi bantah dibukanya ekspor pasir laut yang sempat ditutup 2003 lalu bertujuan untuk memuluskan investasi Singapura di Ibu Kota Nusantara (IKN). TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA/APFIA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait dibukanya kembali keran ekspor pasir laut ke luar negeri.

Ia membantah dibukanya ekspor pasir laut yang sempat ditutup 2003 lalu bertujuan untuk memuluskan investasi Singapura di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kata Presiden dibukanya keran ekspor tidak ada hubungannya dengan investasi Singapura.

"Engga ada hubungannya," kata Jokowi usai peresmian pembukaan Rakornas pengawasan intern pemerintah tahun 2023, di Kantor BPKP, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Tudingan hubungan ekspor pasir laut dengan investasi Singapura di IKN, karena baru baru ini Presiden gencar mengajak para pengusaha Singapura berinvestasi di IKN.

Sementara itu dibukanya ekspor pasir laut disebut sebut sangat menguntungkan Singapura. Negeri Singa tersebut merupakan Importir pasir laut terbesar di dunia.

Presiden mengatakan dibukanya ekspor pasir laut yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) adalah sedimen laut.

Dibukanya ekspor untuk mengatasi penumpukan sedimen laut yang menyebabkan pendangkalan sehingga mengganggu pelayaran.

"Ini sebetulnya yang di dalam Kepres itu adalah pasir sedimen ya. Pasir sedimen yang mengganggu pelayaran, yang menggangu juga terumbu karang," katanya.

Presiden mengatakan rapat untuk membahas pendangkalan akibat penumpukan sedimen laut tersebut sudah sejak lama dilakukan. 

Ekspor pasir laut nantinya ditujukan pada wilayah yang terjadi pendangkalan akibat penumpukan sedimen.

Baca juga: Menteri Trenggono Janji Penambangan Pasir Laut Tak Akan Masif: Kalau Ganggu Nelayan, Kami Hentikan

Sebelumnya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa dibukanya kembali ekspor pasir laut untuk mengatasi masalah penumpukan sedimentasi yang mengakibatkan pendangkalan laut.

Ia memastikan pasir laut yang dikeruk dan diekspor tersebut merupakan sedimentasi.

"Karena problem sedimentasi ini hampir di semua arah sungai kita dimana saja itu terjadi dan itu harus diambil," kata Pramono di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma,Jakarta, Rabu, (7/6/2023).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini