News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Menkes Sebut Vaksinasi Booster Dimulai 12 Januari 2022, Ini Syarat dan Kriteria Penerimanya

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 booster dari Moderna kepada tenaga kesehatan Siloam Hospitals di kawasan Tangerang, Banten, Rabu (11/8/2021). Tenaga kesehatan Siloam Hospitals menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 karena mereka adalah garda terdepan penanganan pandemi Covid-19 sehingga dapat memperkuat antibodi atau sebagai booster. Vaksinasi booster atau dosis ketiga dari Moderna untuk para tenaga kesehatan Siloam Hospitals itu sudah dilaksanakan sejak Selasa (10/8/2021). Tribunnews/Jeprima

Tri Wibawa mengungkapkan, dalam pengembangan vaksin Covid-19 terdapat sejumlah tantangan.

Seperti pengembangan vaksin tidak dapat dilakukan dengan cepat karena banyaknya proses dan tahapan yang harus dilalui.

Petugas medis saat menunjukkan vaksin Covid-19 Moderna di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Penyuntikan dosis ketiga itu dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada petugas kesehatan, terutama bagi yang merawat pasien Covid-19.?Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan?booster? vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan selesai pada minggu kedua Agustus 2021 dengan jumlah nakes yang menjadi prioritas penerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang. Tribunnews/Jeprima (TRIBUNNEWS/Jeprima)

Hal tersebut diperlukan untuk membuktikan kandidat vaksin yang dikembangkan aman dan memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

Vaksin Merah Putih UGM misalnya, menjadi salah satu pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Vaksin Booster Gratis Mulai Januari 2022, 107 Juta Orang di Indonesia Sudah Vaksin Dosis Lengkap

Baca juga: Trump Dicemooh Usai Ungkap Terima Suntikan Booster Covid-19

"Pengembangan vaksin sangat kompleks, untuk sampai tahap uji klinis masih panjang prosesnya. Saat ini kita sedang persiapkan melakukan uji imunogenitas pada hewan coba, " kata tim pengembang vaksin Merah Putih UGM ini.

Ia menjelaskan, untuk melihat efek imunogenitas vaksin timnya akan menguji kandidat protein ke mencit.

Dalam pengembangan vaksin Merah putih, UGM fokus pada pengembangan vaksin berbasis DNA protein rekombinan dan menggunakan Carbonated Hydroxyapatite (CHA) sebagai adjuvan.

"Yang membedakan pengembangan vaskin UGM ini dengan yang lainnya adalah pada platform teknologinya yakni rekombinan protein," tuturnya.

Setiap platform pengembangan vaksin mempunyai keunggulan dan kelemahan.

Adapun vaksin yang dikembangkan UGM dengan berbasis protein rekombinan lebih menjanjikan untuk mengurangi potensi efek samping.

Tak hanya itu, dengan platform tersebut juga lebih mudah dalam produksi massal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini