News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Rabu 1 Juni 2022: Jakarta Tertinggi, Dua Provinsi Nol Kasus

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Covid-19 Indonesia: Berikut Sebaran Kasus Aktif 1 Juni 2022.

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, menurut Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky, adanya vaksin tidak terpakai dan akhirnya terbuang, memang sudah lazim dan harus bisa diprediksi sejak awal.

"Tapi yang tentu harus menjadi catatan adalah seberapa banyak. Angka 10-20 persen di beberapa negara terjadi terbuang dengan berbagai alasan," ungkap Dicky pada Tribunnews, Rabu (1/6/2022).

Vaksin yang terbuang menurut Dicky dibedakan menjadi dua. Ada yang setelah terbuka, dan yang belum. Dan ini menurut Dicky perlu menjadi eveluasi tertentu dari pemerintah.

"Karena kalau sudah dibuka terus ada yang terbuang, ini sebetulnya bukan bisa dibenarkan, tapi relatif bisa diterima. Walau ini harus menjadi evaluasi dari pemerintah," tegas Dicky.

Baca juga: Jokowi Sebut Stok Vaksin Covid-19 Lebih dari Cukup, Segera Lengkapi Vaksinasi

Karena bisa saja orang yang ditargetkan divaksin saat itu tidak dapat terpenuhi. Tapi jika vaksin terbuang belum dibuka karena expired atau kondisi lain, ini bisa disebut karena administrasi dan manajemen.

Ada kemungkinan tersimpan cukup lama, sistim distribusi yang terlalu birokratis dan sebagainya. Selain melakukan evaluasi, kondisi ini harus diberi tahu pada publik.

Dengan tujuan dapat menjadi perhatian bersama di tengah fakta kebutuhan vaksin yang besar.

Banyak juga penduduk Indonesia yang belum mendapatkan vaksinasi. Atau bahkan distribusi yang tidak merata.

Baca juga: Vaksin Covid-19 yang Kedaluwarsa Akan Dimusnahkan, Sebagian Besar Hibah dari Negara Sahabat

Belum lagi pemberian vaksin yang mengalami hambatan dari sisi geografis.

Ada pula kelompok masyarakat yang sulit dilakukan persuasif dan kendala lainnya.

"Menurut saya perlu perbaikan. Dimulai dari perbaikan catatan yang harus dilakukan. Lalu penyampaian strategi komunikasi risiko tidak bisa dipisahkan," tutupnya

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini