News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hasil Survei Dunia soal Superioritas Agama, Ini Posisi Indonesia

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil survei yang dilakukan WIN/Gallup International memperlihatkan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara di dunia yang percaya terhadap superioritas agama.

TRIBUNNEWS.COM - Pada saat berita utama media menunjukkan lonjakan intoleransi global, ternyata masih ada kabar baik yang tersisa.

Buktinya, mayoritas manusia di seluruh dunia tidak percaya bahwa ada satu ras, agama, atau budaya, yang lebih baik daripada yang lain.

Itulah temuan dalam sebuah jajak pendapat yang digelar WIN/Gallup International yang dilakukan pada akhir tahun lalu dan dipublikasikan minggu ini.

Seperti dipetik dari laman Bloomberg, mayoritas orang, -lebih dari separuh di 66 negara yang disurvei mengatakan, tidak ada yang namanya superioritas rasial, religius, atau pun budaya.

Namun, isu ini tentu tak bulat. Ada segelintir negara, yang kesemuanya adalah negara-negara bermasalah,-khususnya dalam perkembangan ekonomi, yang menyebut superioritas itu ada.

"Secara keseluruhan, toleransi global terhadap perbedaan ras, agama, dan budaya adalah norma yang mendominasi," kata Kancho Stoychev, Presiden Gallup International Association, dalam sebuah pernyataannya.

"Pengecualian dari pemahaman ini hanya terjadi di negara atau wilayah dengan konflik internal atau eksternal yang serius," kata dia.

Tentu, temuan ini memberikan optimisme, bahkan di tengah meningkatnya berita-berita tentang serangan yang terkait dengan intoleransi.

Misalnya, pekan lalu, seorang pria yang meneriakkan slogan-slogan anti-Muslim membunuh dua orang di Portland, Oregon.

Lalu, seorang pengebom bunuh diri membunuh 22 orang di sebuah konser di Manchester Arena, Inggris.

Belum lagi, orang-orang bersenjata menembaki 26 jemaat Kristen Koptik di Provinsi Minya, Mesir.

Survei tersebut juga bertepatan dengan munculnya sebuah laporan yang dikeluarkan minggu ini oleh Institute of Economics and Peace.

Laporan tersebut mengatakan, meski terjadi konflik di Timur Tengah, terorisme di Eropa, dan bangkitnya partai-partai nasionalis, dunia justru menjadi lebih damai.

Pada saat yang sama, laporan tersebut menemukan bahwa Amerika Serikat-lah yang turun paling banyak di antara negara-negara yang damai itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini