"Dan pada hari ini kami menyadari mimpi terburuk kami bahwa aset terbesar kami yakni anak-anak kami diserang di area yang selalu dianggap memiliki keamanan dan keselamatan, yakni salah satu sekolah kami."
Seluruh kejadian itu terjadi kurang dari satu menit pada pukul 7:55 pagi di sebuah lorong sekolah di Great Mills, sebuah sekolah yang berjarak 90 mil di sebelah selatan Baltimore.
Cameron mengatakan Austin menembakkan pistol Glock 9-milimeter pada seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan seorang gadis 16 tahun, yang kemudian diidentifikasi sebagai Willey.
Ada "indikasi bahwa ada hubungan sebelumnya antara penembak dan korban perempuan," kata Cameron, melansir dari CNN.
Petugas kepolisian yang kebetulan saat itu berada di area sekolah, yakni Blaine Gaskill pun menanggapi dengan cepat kejadian tersebut.
Cameron mengatakan bahwa Gaskill terpaksa harus menembaki Austin karena pada saat yang hampir bersamaan siswa itu mengarahkan senjatanya ke arah Gaskill.
Penyidik masih mencoba untuk menyelidiki kronologi kejadian secara mendalam.
Willey yang menderita luka serius sendiri hingga saat ini masih berada dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Universitas Maryland Prince George, sementara bocah lelaki berusia 14 tahun lainnya yang menjadi korban berada dalam kondisi yang baik di MedStar St. Mary's Hospital.
Kasus ini pun kembali menjadi tamparan keras bagi para orang tua di Amerika Seriakt mengingat kejadian tragis ini berlangsung sebulan usai penembakan belasan siswa SMA di Florida yang masih menyisakan banyak duka bagi warganya.
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)