Dia tidak menerima perhatian publik tertentu saat kematian ayahnya, Kim Jong-Il.
Meskipun dia menjadi aset kunci dalam mengamankan kepemimpinan Kim Jong-un.
Sumber lain mengatakan kepada Fox, bahwa Korea Utara dapat diperintah oleh kepemimpinan kolektif elit Partai, mirip dengan Uni Soviet setelah masa Joseph Stalin.
AS Siapkan Rencana Kontijensi
Pemerintah AS memiliki rencana kontinjensi, setelah laporan mengenai kondisi kesehatan Kim dalam bahaya. Termasuk apabila Kim meninggal.
Sumber New York Post menjelaskan mengenai rencana AS itu, tetapi dia belum bisa memastikan seberapa seberapa besar kebenaran laporan, yang mengklaim Kim dalam kondisi buruk setelah operasi kardiovaskular.
Baca: Hapus Make Up, Wajah Asli Barbie Kumalasari Bikin Boy William Terkejut: Gila! Ini Muka Asli Lu?
Rencana tersebut mencakup kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan berskala besar di dalam negara tertutup itu, seperti bencana kelaparan, menurut laporan itu.
Seorang pejabat yang enggan namanya disebut, menggambarkan sebuah prakiraan yang akan terjadi di Korea Utara. Kondisi buruk akan terjadi, yakni jutaan orang menghadapi kelaparan dan eksodus massal pengungsi Korea Utara ke China.
Sumber intelijen mengatakan kepada Fox News bahwa bagian dari rencana akan mengandalkan negara tetangga China untuk melangkah masuk dan membantu mengelola situasi di Korea Utara.
Karena logistik AS akan mendapat penolakam dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Trump Berharap Kim Jong Un Baik-Baik Saja
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak mengetahui kondisi Kim Jong Un sedang sakit atau tidak.
Hal itu disampaikannya saat ditanya awak media mengenai rumor pemimpin Korea Utara tengah alami sakit parah dan dalam kondisi kritis.
Namun Trump berharap Kim baik-baik saja.