News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Tuduhan Penyiksaan Muslim Uighur, AS Bekukan Aset hingga Batasi Visa Pejabat China

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

China dituding mengeluarkan kebijakan kontrol kelahiran yang berat sebelah antara etnis Han dan kaum minoritas, FOTO: Gambar diambil pada 4 Juni 2019 menunjukkan seorang wanita Uighur bersama dengan anak-anak di sebuah jalan di Kashgar di wilayah Xinjiang barat laut Cina. Otoritas China melakukan sterilisasi paksa terhadap perempuan dalam operasi menahan pertumbuhan populasi etnis minoritas di wilayah Xinjiang barat, menurut penelitian yang diterbitkan pada 29 Juni 2020.

Pompeo mengatakan AS juga membatasi visa pejabat Partai Komunis lain.

Tanpa menyebutkan namanya, Pompeo mengatakan mereka diyakini bertanggung jawab atas pelanggaran di Xinjiang.

Anggota keluarga mereka kemungkinan juga akan diberlakukan batasan.

Jatuhnya sanksi ini otomatis menambah ketegangan antara AS dan China.

Sebelumnya kedua negara besar ini bersitegang karena pandemi Covid-19 dan UU Keamanan Nasional di Hong Kong.

Selain dari Amerika Serikat, banyak negara turut mengecam sikap Tiongkok kepada Hong Kong seperti Inggris dan Korea Selatan.

Perlakuan China kepada Warga Uighur

Sebelumnya, sejumlah kelompok HAM mengatakan satu juta Muslim telah ditahan di kamp-kamp penjara keamanan tinggi di provinsi Xinjiang.

Tahun lalu, BBC mendapati dokumen bocor yang menunjukkan 15.000 orang dari Xinjiang selatan dikirim ke kamp-kamp hanya dalam satu minggu.

Dokumen yang sama menunjukkan tahanan dapat dibebaskan ketika mereka sudah memahami secara mendalam sifat ilegal, kriminal, dan berbahaya dari kegiatan yang mereka lakukan dahulu.

Baca: China Bantah Laporan Investigasi Adanya Pemaksaan Aborsi dan Kontrasepsi Etnis Uighur di Xinjiang

Baca: Pengakuan Gulnar Omirzakh, Warga Uighur Dipaksa KB oleh Otoritas China

Ilustrasi - Dipenjara Tujuh Tahun karena Punya Tujuh Anak: Kisah Abdushukur Umar, Warga Uighur di Xinjiang China (HECTOR RETAMAL / AFP)

Pemerintah China mengatakan sedang mendidik warga Uighur di pusat pelatihan kejuruan.

Namun bukti-bukti yang beredar menunjukkan para pemeluk agama Islam ini ditahan karena melakukan ibadah, seperti berjilbab hingga salat.

Mereka juga diduga menahan warga Uighur yang punya koneksi dengan luar negeri seperti Turki.

Bulan lalu sebuah laporan dari pengamat China, Adrian Zenz menemukan bahwa China memaksa perempuan di Xinjiang untuk disterilkan atau dilengkapi dengan alat kontrasepsi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini