"Kami tidak tahu apa-apa," kata ayah gadis itu kepada surat kabar La Repubblica.
"Kami tidak tahu dia ikut serta dalam permainan ini. Kami tahu bahwa (putri kami) pergi ke TikTok untuk menari, melihat video."
"Bagaimana saya bisa membayangkan kekejaman ini?" katanya.
Otoritas Perlindungan Data Italia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa pihaknya akan memblokir jaringan media sosial China ini hingga 15 Februari.
Baca juga: Viral Kisah Driver Ojol Dibayar Pakai Voucher Minimarket Rp 100 Ribu karena Uang Penumpang Kurang
Baca juga: Truk Sarat Muatan Minuman Terbalik di Jalan Menikung Tawangmangu-Solo, Videonya Viral
Sebelumnya pada Desember lalu, Badan Perlindungan Data juga telah menggungat TikTok karena dianggap kurang peduli dengan perlindungan anak di bawah umur.
Badan ini mengritik betapa mudahnya anak-anak di bawah umur untuk dapat mendaftar ke aplikasi tersebut.
TikTok mulai mendunia sejak 2018 silam dan digandrungi kalangan remaja.
Aplikasi berbasis video ini membangun kesuksesannya dengan konten parodi hingga video tarian yang disandingkan dengan musik populer.
Kematian gadis 10 tahun ini memicu reaksi keras di Italia.
Publik dan pejabat menyerukan regulasi jejaring sosial yang lebih baik.
"Jaringan sosial tidak bisa menjadi hutan di mana segala sesuatu diperbolehkan," kata Licia Ronzulli, presiden komisi parlemen Italia untuk perlindungan anak.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)