India juga mencoba menggunakan vaksin sebagai sarana meningkatkan eksistensi dari China.
Vaksin Covid-19 telah membuka pintu bagi China, Rusia, dan India menuju negara yang belum memiliki pengaruh mereka.
"Apa yang coba dilakukan Rusia dan China adalah untuk meningkatkan posisi global mereka," kata Direktur Prakiraan Global di Economist Intelligence Unit, Agathe Demarais.
"Mereka telah melakukan ini selama beberapa dekade tetapi kedua kepemimpinan menggunakan kesempatan ini untuk memajukan posisi mereka, ini adalah batu bata dalam keseluruhan rencana dasar."
Demarais yang merupakan mantan diplomat di Rusia dan Timur Tengah menambahkan bahwa ini adalah strategi jangka panjang.
Tidak masalah negara yang dipengaruhi kaya atau berkembang, yang dibutuhkan Rusia dan China adalah pengaruh mereka di sana.
Baca juga: Vaksin Sputnik V Rusia Tiba di Meksiko
Baca juga: Empat Mantan Intelijen Taiwan Didakwa Bekerja Kumpulkan Informasi Rahasia Untuk China
"Memperkuat kehadiran global jangka panjang akan memberi mereka pengaruh atas negara-negara berkembang, ketika Anda menerima vaksin dari Rusia dan China, mereka akan memiliki permintaan kecil yang tidak bisa ditolak," jelas Demarais.
Demarais menjelaskan, Rusia dan China ingin membentuk kesan penyelamat di tengah pandemi.
Di sisi lain, kedua negara ini juga sedang berusaha memvaksinasi penduduknya sendiri sehingga ada kekhawatiran janji berlebih soal vaksin.
China dan Rusia berencana akan mendirikan pabrik dan pekerja di negara-negara yang dipilih untuk memproduksi vaksinnya.
India, yang hanya memproduksi vaksin di India, menargetkan negara-negara tetangga dan berusaha mengalahkan China, kata pakar pengembangan Dr Subir Sahir dari The School of Oriental & African Studies, University of London.
Namun rencana ini dipertanyakan, karena banyak negara meragukan kemanjuran vaksin Covivax buatan India.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)